Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OTTAWA - Kanada akan mengambil bagian dosis vaksinnya dari skema COVAX yang didanai internasional dan tidak akan memberikan dosis apapun ke negara lain, hingga semua warganya divaksinasi.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Pengadaan Kanada, Anita Anand.
"Kami akan pastikan bahwa semua warga Kanada memiliki akses ke vaksin, itu prioritas kami, itulah peran pemerintah federal. Barulah kami memastikan bahwa kami bisa berbagi vaksin dengan seluruh dunia," kata Anand, Jumat lalu.
Baca juga: 2,2 Juta Vaksin Covax Tiba di Ethiopia, Kampanye Vaksinasi Dimulai
COVAX merupakan inisiatif berbagi vaksin global yang diinisiasi bersama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi, Gavi, Aliansi Vaksin.
Dikutip dari laman CBC News, Senin (8/3/2021), program ini tidak hanya mengumpulkan dana dari negara-negara kaya untuk membeli vaksin bagi negara-negara tersebut.
Namun juga memastikan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah memiliki akses ke vaksin itu.
Perlu diketahui, Kanada akan menerima 1,9 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca dari program tersebut pada akhir Juni 2021.
Baca juga: Kamboja Terima Vaksin Covid-19 dari COVAX
Sebelumnya, pemerintah federal membeli vaksin COVAX seharga 440 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada bulan September 2020 dan mengaku pada bulan lalu akan berkomitmen akan memberikan tambahan senilai 75 juta dolar AS.
Setengah dari 440 juta dolar AS itu merupakan dosis yang telah diamankan bagi warga Kanada, sementara setengah dosis lainnya ditujukan untuk 92 negara yang membutuhkan bantuan untuk mengamankan vaksin.
"Berdasarkan perjanjian kami dengan COVAX, kami berhak menarik komitmen yang kami buat dengan mereka di musim panas. Kami berkomitmen pada fasilitas COVAX dan kami adalah salah satu kontributor terbesar untuk fasilitas itu dan akan terus mendukungnya," jelas Anand.