News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Virus Corona B117 Lebih Menular, Dokter Spesialis Paru Ini Rekomendasikan Percepatan Vaksinasi

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona. Studi dari Harvard Medical School menyatakan virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) kemungkinan sudah ada dan menyebar di China sejak Agustus 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat diimbau untuk memperketat protokol kesehatan sejak mutasi virus corona asal Inggris atau varian B117 telah dinyatakan masuk ke Indonesia.

Baru-baru ini Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan penambahan empat kasus infeksi virus corona B117 di Indonesia.

Keempat kasus yang terkonfirmasi itu ditemukan di Palembang, Sumatera Selatan pada 11 Januari 2021, Kalimantan Selatan pada 6 Januari 2021, Balikpapan, Kalimantan Timur pada 12 Februari 2021, dan Medan, Sumatera Utara pada 28 Januari 2021.

Baca juga: Senam Aerobik Jadi Klaster Baru Covid-19 di Tasikmalaya, 45 Warga Terpapar Virus Corona

Baca juga: Selain 3M, IDI Anjurkan Buka Jendela di Semua Ruangan saat Pandemi Covid-19

Meski saat ini keempat pasien virus corona B117 itu sudah dinyatakan sembuh, namun pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap berupaya melakukan surveilans terhadap kontak erat dari empat kasus Covid-19 tersebut.

Sebab, varian baru corona asal Inggris ini memiliki kemampuan untuk menularkan virus dengan lebih cepat.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Science memperkirakan varian B117 memiliki tingkat penularan lebih tinggi dari yang sebelumnya yakni sebesar 43 persen hingga 90 persen.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh dokter spesialis paru, Dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) dalam virtual event bersama Kalbe Farma melalui aplikasi Zoom, Selasa (9/3/2021).

Menurut dia, dampak klinis dari varian B117 adalah lebih cepat menular. Tetapi, sejauh ini belum ada penelitian yang menunjukkan keparahan penyakit.

"Orang-orang yang membawa varian virus baru harus segera diambil genom sequencing-nya untuk mengetahui lebih lanjut mengenai varian tersebut," terangnya.

Oleh karena itu, dr Erlina merekomendasikan percepatan program vaksinasi agar masyarakat dapat segera membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).

Varian baru dari SARS-COV-2 ini sendiri awalnya ditemukan di Inggris Tenggara pada musim gugur lalu.

Para peneliti di London School of Hygiene and Tropical Medicine memprediksi jumlah kematian akibat varian B117 akan lebih tinggi di Inggris daripada jumlah yang tercatat pada tahun 2020.

Penularan lebih tinggi

Dikutip dari laman News Medical, peningkatan varian B117 ini dinilai lebih tinggi dari 307 garis keturunan SARS-CoV-2 lainnya.

Di samping itu, varian B117 juga memiliki viral load yang lebih tinggi sehingga lebih mungkin untuk menyebarkan virus kepada orang lain.

Meski begitu, para peneliti tidak dapat mengonfirmasi hubungan antara varian B117 dan tingkat keparahan infeksi. Tetapi, ini bisa jadi karena waktu yang terbatas untuk mengumpulkan data tentang varian.

Bahkan, penularan varian B117 diperkirakan 65 persen lebih tinggi daripada varian lain di tiga wilayah di Inggris yang paling terkena dampak virus corona.

Dengan munculnya varian baru yang sangat infeksius, para peneliti menganjurkan orang-orang untuk tetap berada di dalam rumah, menjalankan protokol, dan sebisa mungkin mendapatkan vaksin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Waspada, Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Lebih Menular dari Sebelumnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini