"Pemerintah China pun mengirimkan instruksi kepada peternak tentang bagaimana mengubur, membunuh atau membakar hewan untuk menghindari penyebaran penyakit," jelas Daszak.
Banyak peternakan di wilayah itu mengembangbiakkan hewan yang dapat membawa virus corona, termasuk musang, kucing, dan trenggiling.
Sebagian besar berlokasi dekat provinsi Yunnan di China selatan, tempat di mana para ilmuwan menemukan virus baru dari kelelawar yang memiliki kemiripan 96 persen dengan SARS-CoV-2.
WHO pun masih belum mengetahui hewan apa yang membawa virus tersebut dari kelelawar ke manusia.
"Saya pikir SARS-CoV-2 pertama kali menyerang orang-orang di China Selatan, tampaknya seperti itu. WHO juga menemukan bukti bahwa peternakan satwa liar ini memasok pedagang di Pasar Grosir Makanan Laut Huanan," tutur Daszak.
Menurutnya, ada satu alasan yang akhirnya membuat pemerintah China menutup jalur tersebut.
"China menutup jalur itu karena suatu alasan yakni mereka mungkin berpikir bahwa ini adalah jalur penularan yang paling mungkin, yang juga akan disimpulkan oleh laporan WHO," pungkas Daszak.