Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya ada 29% masyarakat Indonesia yang menolak untuk melakukan vaksin.
Data ini berdasarkan pada riset lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis pada Selasa (23/3/2021).
"Ternyata temuan survei ini sangat banyak, yaitu 29 persen warga yang tidak mau divaksin Covid-19," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, saat memaparkan hasil survei, Selasa (23/3/2021).
Di sisi lain, warga yang ingin divaksin tidak sampai 50%, yaitu hanya 46% masyarakat Indonesia yang mantap ingin divaksin.
Padahal menurut Epidemiolog asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Windhu Purnomo, angka itu cukup sedikit untuk bisa membuat herd immunty.
Baca juga: Update 23 Maret: Terjadi Penambahan 5.297 Kasus Covid-19
"Terbentuknya herd immunity minimal ada 70% masyarakat yang divaksinasi.
Tentunya dengan asumsi tidak ada varian baru yang menyebar," katanya menanggapi hasil survei SMRC.
Di sisi lain, survei ini juga menilai seberapa angka kepercayaan masyarakat terhadap vaksin.
Deni membeberkan, setidaknya ada 24% masyarakat Indonesia tidak percaya vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah aman dan 64 persen masyarakat percaya vaksin Covid-19 yang disediakan pemerintah aman.
Sisanya, 11 persen mengaku tidak tahu soal keamanan vaksin bagi kesehatan.
Baca juga: Ada Mutasi Virus Corona, Agenda Vaksinasi Harus Terus Dipantau
Deni sendiri menyadari target vaksinasi yang harus terwujudkan sampai akhir tahun 2021 masih jauh.
"Jika kaitkan pada target bisa mencapai 71 persen penduduk (divaksinasi Covid-19), proporsi ini masih kurang dari target yang dicanangkan oleh pemerintah," katanya.
Survei SMRC ini dilaksanakan pada 28 Februari sampai 8 Maret 2021.
Melibatkan 1.064 dari 1.220 responden yang dipilih. Responden yang diwawancarai berumur di atas 17 tahun atau sudah menikah.