News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Pembekuan Darah Terkait Vaksin AstraZeneca Belum Ditemukan di Indonesia

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus Pembekuan Darah Terkait Vaksin AstraZeneca Belum Ditemukan di Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Hindra Irawan mengatakan, sampai saat ini belum ada temuan pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca.

"Indonesia belum cukup data tentang blood clot (pembekuan darah). Laporan dari vaksin ini belum ada laporan tentang blood clot ini," jelasnya,dalam konferensi pers virtual yang digelar Kemenkes, Minggu (4/4/2021).

Ia menuturkan, pemantauan terhadap kejadian itu telah dilakukan sejak pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di mulai di Tanah Air per 13 Januari lalu.

Baca juga: Tubuh Bereaksi Usai Disuntik, Benarkah karena Vaksin? Komnas KIPI: Harus Dibuktikan 2 Syarat Ini

Baca juga: Belanda Tangguhkan Vaksin AstraZeneca untuk Orang Usia di Bawah 60 Tahun

Sejumlah pihak dan para ahli dilibatkan untuk melakukan pengawasan terhadap kejadian pembekuan darah yang menjadi perhatian dunia ini.

"Mudah-mudahan tidak ada (di Indonesia), tapi kami mempunyai tugas juga dari WHO sebetulnya untuk melaksanakan surveilans kejadian ikutan dengan perhatian khusus, yang dilakukan di 14 rumah sakit di seluruh Indonesia," jelas Hindra.

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di Mabes TNI yang dilaksanakan oleh Pusat Kesehatan (Puskes) TNI dan diberikan kepada PNS Unit Organisasi Mabes TNI dengan target 2.850 vaksin, bertempat di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (26/3/2021). Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyiapkan 130.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diberikan oleh Pemerintah melalui Menteri Kesehatan, yang akan didistribusikan kepada seluruh Prajurit dan PNS TNI di 10 Provinsi Indonesia. Tribunnews/HO/Puspen TNI (Tribunnews/HO/Puspen TNI)

Setidaknya ada lima laporan terbanyak yang diterima Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) baik pusat dan daerah terkait KIPI Covid-19.

Kelimanya adalah sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, maupun pusing.

"Itu yang sebagian besar masuk (laporan KIPI-nya) tapi itu semua menghilang satu dua hari tanpa pengobatan, kadang yang diobati tapi 5 besar banyak masuk itu," ujarnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini