News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Varian Corona dari India Masuk Indonesia, Pakar Ingatkan Jangan Mudik

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota staf medis yang mengenakan APD membawa jenazah pasien Covid-19 di sebuah rumah sakit di Amritsar, India pada 24 April 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban memperingatkan situasi Covid-19 dunia kian mengkhawatirkan, setelah munculnya varian corona baru dari India.

Ia mengatakan, varian B1617 menyebar begitu cepat dan harus diwaspadai.

Untuk itu, menjadi pilihan tepat dan bijaksana agar menunda mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Hal itu disampaikan Zubairi yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI), dalam cuitan di akun twitternya pada Senin (26/4/2021).

Baca juga: Polisi India Turun Tangan Urus Korban Meninggal Akibat Tsunami Covid-19

Baca juga: Soal Varian Baru Covid-19, Menko Muhadjir: Yang dari India Harus Diwaspadai

"Sepuluh orang didapati terinfeksi varian baru dari India. Apakah itu varian B1617? Menteri Budi Sadikin tidak merincinya.
Yang jelas, situasi ini bukan waktunya bersantai, apalagi merencanakan mudik. Cara B1617 menyebar cepat ke seluruh India amat patut kita waspadai," tulisnya seperti dikutip Tribunnews.com, Selasa (27/4/2021).

Seorang petugas kesehatan menyuntik seorang pria dengan dosis vaksin COVID-19 di klinik kesehatan kota, di Kolkata pada 19 April 2021. (Dibyangshu SARKAR / AFP)

Ia menilai, ada sejumlah penyebab negara Bollywood itu mengalami lonjakan kasus yang sangat drastis di tengah pelaksanaan vaksinasi yang tengah gencar dilakukan.

Selain adanya varian B1617, perilaku masyarakat dan kelonggaran kebijakan protokol kesehatan oleh pemerintah juga menjadi penyebab tak terkendalinya situasi virus corona di India.

"Mengapa India alami lonjakan kasus?

Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Pertama diduga karen hadirnya varian B1617 yang dikenal sebagai double mutant. Virus ini membawa dua mutasi: E484Q dan L452R

Kemudian ada kerumunan kampanye politik Narendra D. Modi

Lalu muncul krisis stok oksigen.

Selain itu faktor kepadatan penduduk juga menjadi pemicu.

"Juga karena ventilasi buruk dan euforia vaksin," tulis Zubairi.

Meski belum ada bukti kuat varian B1617 ini lebih menular atau resistan terhadap vaksin.

Ia berharap, semua pihak harus memperlakukan varian ini sebagai ancaman nyata sebelum terlambat menghentikannya.

"Jangan sampai kita kembali ke masa awal pandemi lagi. Apalagi jadi seperti India. Jangan," pesannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini