Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) baru saja melonggarkan pedoman kesehatannya terkait virus corona (Covid-19) pada hari Selasa lalu tentang pemakaian masker di luar ruangan.
Lembaga ini mengatakan bahwa warga Amerika yang telah mendapatkan vaksinasi secara penuh, tidak perlu menutupi wajah mereka lagi.
Kecuali saat mereka berada di tengah kerumunan orang asing.
Selain itu, mereka yang belum atau tidak divaksinasi, juga dapat pergi ke luar rumah tanpa mengenakan masker dalam beberapa situasi.
Panduan baru tersebut mewakili langkah lain yang dikalibrasi secara hati-hati dalam upaya kembali normal dari wabah Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 570.000 orang di negara tersebut.
Dikutip dari laman Time, Kamis (29/4/2021), selama 2020, CDC telah banyak mengimbau warga Amerika untuk tetap memakai masker saat tengah berada di luar ruangan, termasuk jika mereka berada dalam jarak 6 kaki dengan orang lain.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Dimulai, Guru Besar FK UI : Perlu Panduan CDC Perlu Diadopsi
Baca juga: Warga AS Boleh Lepas Masker Jika Sudah Lengkap Vaksinasi Covid-19, Dokter Paru: Indonesia Belum Bisa
Seperti yang disampaikan Direktur CDC AS Dr. Rochelle Walensky.
"Hari ini, saya berharap, ini menjadi hari di mana kita dapat mengambil langkah kembali ke keadaan normal sebelumnya. Selama setahun terakhir, kami telah menghabiskan banyak waktu untuk memberitahu warga Amerika apa yang tidak dapat mereka lakukan. Tapi hari ini, saya akan memberitahu kepada mereka tentang beberapa hal yang dapat mereka lakukan, jika mereka telah divaksinasi secara penuh," kata Dr. Walensky.
Perubahan itu terjadi karena lebih dari separuh orang dewasa AS atau sekitar 140 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, dan lebih dari sepertiga telah divaksinasi secara penuh.
Walensky mengatakan keputusan itu didorong oleh meningkatnya jumlah warga yang telah divaksinasi, penurunan kasus Covid-19 seperti rawat inap dan kematian serta penelitian yang menunjukkan bahwa kurang dari 10 persen kasus penularan virus yang terdokumentasi terjadi di luar ruangan.
Pakar Penyakit Menular di Universitas Alabama di Birmingham, Dr. Mike Saag pun menyambut baik perubahan tersebut.
"Ini adalah kembalinya kebebasan, ini adalah saat di mana kita bisa kembali melakukan aktivitas secara normal lagi. Kami memang belum sampai ke tahap itu, tapi kami sedang menuju ke sana dan ini merupakan hal yang indah," kata Saag.
Beberapa ahli menggambarkan pelonggaran panduan ini sebagai hadiah dan motivasi bagi lebih banyak orang untuk melakukan vaksinasi.
Pesan ini juga disuarakan oleh Presiden AS Joe Biden.
"Intinya jelas, jika anda divaksinasi, anda tentunya dapat melakukan lebih banyak hal, lebih aman, baik di luar maupun di dalam ruangan. Jadi bagi mereka yang belum mendapatkan vaksinasi, terutama jika usia anda lebih muda atau anda berpikir bahwa anda tidak membutuhkannya, ini adalah alasan bagus lainnya bagi ands untuk mendapatkan vaksinasi sekarang," kata Biden.
CDC, yang selama ini hati-hati dalam menerapkan pedomannya selama krisis Covid-19, pada dasarnya mendukung apa yang telah dilakukan banyak orang Amerika selama beberapa pekan terakhir.
Lembaga ini mengatakan bahwa terlepas dari apakah warga Amerika telah divaksinasi secara penuh atau tidak, mereka tidak harus memakai masker di luar ruangan saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, bersepeda maupun berlari, baik itu sendiri maupun bersama anggota keluarga mereka.
Mereka juga bisa pergi menghadiri pertemuan kecil di luar ruangan tanpa mengenakan masker, tentunya pertemuan itu hanya dihadiri oleh orang-orang yang telah divaksinasi secara penuh.
"Namun orang-orang yang tidak divaksinasi dan didefinisikan sebagai mereka yang belum menerima dosis vaksin Pfizer, Moderna atau formula Johnson & Johnson sekali pakai, harus tetap memakai masker pada pertemuan kecil di luar ruangan yang melibatkan orang-orang yang tidak divaksinasi," kata CDC.
Mereka juga harus menutupi wajah saat makan di restoran luar ruangan.
"Dan setiap orang, yang divaksinasi penuh atau tidak, harus tetap memakai masker di acara luar ruangan yang ramai seperti konser atau acara olahraga," tegas CDC.
Di sisi lain, lembaga tersebut terus merekomendasikan penggunaan masker di tempat umum dalam ruangan, seperti salon rambut, restoran, pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, museum, dan bioskop, dengan mengatakan bahwa memakai masker merupakan cara yang lebih aman bahkan untuk orang yang telah divaksinasi.
"Saat ini sangat sulit untuk mengetahui siapa yang telah mendapatkan vaksinasi," jelas Walensky.
Ia mengatakan bahwa pedoman CDC harus menjadi model bagi negara bagian di AS dalam menetapkan persyaratan pemakaian masker mereka.
Saran untuk yang tidak divaksinasi ini berlaku untuk orang dewasa dan anak-anak, karena tidak satu pun dosis vaksin Covid-19 yang digunakan di AS diizinkan untuk diberikan kepada anak di bawah usia 16 tahun.
Perlu diketahui, Di Oxford, Nebraska, dengan populasi mencapai 800 orang, hampir tidak ada warganya yang memakai masker.
Kemungkinan hanya ada 10 dari 370 siswa yang sekolah di sana yang masih menutupi wajah mereka dengan masker.
Apa yang terjadi di negara bagian lain di AS adalah hal yang terjadi di negara bagian lainnya, sehingga tidak bisa dibandingkan antara Chicago dengan Oxford, Nebraska.
Sementara itu, seorang Dokter-Ilmuwan di Universitas California, San Francisco, Dr. Babak Javid mengatakan bahwa panduan CDC yang baru saja diumumkan ini adalah hal yang masuk akal.
"Dalam sebagian besar skenario luar ruangan, risiko penularan memang tergolong rendah," kata Dr Javid.
Kebebasan tambahan seperti ini dapat berfungsi sebagai motivator bagi warga untuk segera mendapatkan vaksinasi.