Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan terdapat pemudik yang ternyata positif Covid-19 saat dites petugas di pos penyekatan Operasi Ketupat 2021.
Terdapat 4.123 orang pemudik dinyatakan positif Covid-19 dari 6.742 pemudik yang dites secara random.
"Operasi ketupat kemarin jumlah pemudik yang dirandom testing dari 6742, konfirmasi positifnya 4123 orang," ujar Airlangga usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Mereka yang dinyatakan positif Covid-19, kata Airlangga sebagian di antaranya ada yang kemudian di rawat di rumah sakit dan sebagian lainnya menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Menhub Budi Karya Akhirnya Larang Penerbangan Carter Selama Larangan Mudik Idul Fitri
"Dilakukan isolasi mandiri 1.686 orang dan dirawat 75 orang," katanya.
Aparat kepolisian, kata Airlangga, melakukan penyekatan di 381 lokasi.
Jumlah kendaraan yang telah diperiksa yakni 113.694 unit, dan 41.097 di antaranya diminta putar balik.
"Pelanggaran travel gelap adalah 346 kendaraan," katanya.
104.370 Pemudik Dipaksa Putar Balik di Posko Penyekatan
Setidaknya 104.370 kendaraan yang akan mudik diminta putar balik ke titik awal keberangkatan sejak 5 hari pelaksanaan operasi ketupat mengenai pelarangan mudik lebaran 2021.
Diketahui, penindakan itu berlangsung sejak 6 Mei 2021 hingga 10 Mei 2021. Pemudik diminta untuk putar balik saat melintas di posko penyekatan pelarangan mudik lebaran 2021.
"Kegiatan pencegahan mudik sampai hari ini telah memutarbalikkan kendaraan sebanyak 104.370 kendaraan. Ini bagian aktivitas mudik yang dicegah dalam rangka menangani virus Corona," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Ia menyampaikan pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak mudik lebaran di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, pemerintah dan aparat khawatir adanya peningkatan penularan Covid-19 pasca perayaan hari libur lebaran 2021.
"Kita semua bercermin pasca idul Fitri tahun kemarin didapatkan itu meningkat cukup tajam dari masyarakat yang terkonfirmasi virus Corona meningkat 93 persen. Dan tingkat kematian meningkat sampe 63 persen. Kita tidak ingin hal itu terulang kembali pada idul Fitri 2021," ujar dia.
Baca juga: Polri Jelaskan Alasan Posko Penyekatan Larangan Mudik Dijaga Personel Bersenjata Lengkap
Dia pun mencontohkan kasus tsunami virus Corona yang tengah dialami di India. Polri tak mau kasus tersebut terjadi di Indonesia.
"Juga bercermin dari kasus yang terjadi di India dimana warga gak mematuhi protokol kesehatan secara baik sehingga di India mengalami tsunami Covid-19," jelasnya.
Atas dasar itu, Polri mengimbau agar warga patuh mentaati larangan mudik lebaran pada tahun ini.
"Polri mengimbau masyarakat dapat menyadari yang memiliki keinginan secara pribadi untuk tidak mudik lebaran 2021. Hal ini menjadi bagian bersama-sama melindungi diri terhindar dari Corona di negeri ini," tukas dia.