TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, hingga 9 Mei 2021 pemantauan whole genome sequencing varian mutasi corona di Indonesia menunjukan ada penambahan kasus varian mutasi India B1617.
Dilaporkan, hingga saat ini ada 10 kasus varian mutasi ganda tersebut.
Sementara, untuk B117 ada 13 kasus dan 1 kasus untuk B1351.
"Untuk melihat adanya indikasi super spreader varian baru covid-19 diperlukan penelitian lebih lanjut melalui whole genom sequencing dan berdasarkan hasil whole genome sequencing tanggal 9 Mei 2021 terdapat 13 kasus varian B117, 10 kasus varian B1617, dan 1 satu kasus B1351," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual, Selasa (11/5/2021).
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melaporkan varian virus tersebut lebih banyak tersebar di Sumatera dan Kalimantan.
Budi meminta masyarakat untuk tidak panik dengan masuknya varian virus Corona tersebut. Masyarakat sebaiknya disiplin menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak.
Baca juga: Virus Corona Penyebab Pandemi Covid-19 Telah Bermutasi Lebih dari 6.600 Kali
Adapun Rincian Kasus Covid-19 varian B1617:
1. PMI dari Malaysia asal Kota Medan 7 Januari 2021
2. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan 8 Januari 2021
3. WNI asal Kota Palembang, Sumatera Selatan 12 Januari 2021
4. WNI asal Kota Prabumulih, Sumatera Selatan 14 Januari 2021
5. WNI Asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Sumatera Selatan
6. WNI bekerja di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (domisili Riau) 19 Maret 2021
7. WNI Asal kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah 19 Maret 2021
8. WNI asal kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah 20 Maret 2021
9. WNI Jakarta 3 April 2021
10. WNA India masuk via Jakarta untuk mengunjungi keluarga domisili Batam 22 April 2021.