News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Singapura Diprediksi Akan Strategi Vaksinasi Saat Gelombang Baru Covid-19

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksin Pfizer yang dipakai Singapura untuk menahan pandemi covid-19. Singapura Diprediksi Akan Strategi Vaksinasi Saat Gelombang Baru Covid-19

Mereka juga melakukan vaksinasi menggunakan vaksin Moderna yang memiliki jeda empat minggu antara dosis.

Jika Singapura terus maju dengan memperlebar interval antara suntikan, langkah itu akan mengikuti jalur yang diadopsi oleh negara-negara seperti Inggris, yang melakukan jeda tiga bulan antar dosis untuk vaksin AstraZeneca.

Sementara itu, India yang memiliki 311.170 kasus baru dan 4077 kematian pada hari Minggu kemarin, mulai melakukan hal yang sama.

Vaksin Pfizer. (Foto Shutterstock)

Negara di kawasan Asia Selatan itu memperpanjang jarak antara dosis Covishield, dari sebelumnya enam hingga delapan minggu, menjadi 12 hingga 16 minggu.

Covishield merupakan nama merek AstraZeneca yang diproduksi oleh Serum Institute of India (SII).

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Oxford menemukan efikasi AstraZeneca meningkat dari 55 persen menjadi 82 persen jika waktu antara dosis dinaikkan dari sebelumnya kurang dari enam minggu menjadi 12 minggu atau lebih.

Satu suntikan vaksin ini diklaim dapat memberikan perlindungan 76 persen dalam 90 hari pertama.

Penelitian yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) juga menemukan bahwa dosis tunggal vaksin Pfizer-BioNTech menunjukkan efektivitas mencapai 80 persen.

Pada hari Jumat lalu, penelitian Universitas Birmingham terhadap orang berusia di atas 80 tahun menunjukkan bahwa jeda 12 minggu antara pemberian suntikan pertama dan kedua untuk Pfizer-BioNTech menghasilkan antibodi tiga setengah kali lebih baik.

Singapura memang tidak menghadapi skala infeksi yang dialami Inggris dan India.

Bahkan pada 27 April lalu, peringkat ketahanan Covid-19 Bloomberg menobatkan Singapura sebagai tempat terbaik untuk menjalani hidup selama masa pandemi.

Namun demikian, lonjakan kasus yang terjadi di negara itu baru-baru ini mencerminkan adanya gelombang baru yang telah melanda Asia Tenggara dalam enam pekan terakhir.

Sementara itu, Indonesia dan Filipina telah menjadi negara yang paling terpukul di kawasan ini.

Bahkan Malaysia telah memasuki masa lockdown ketiga, sedangkan negara-negara Asia Tenggara lainnya yang berjuang menghindari wabah besar ini seperti Thailand, Kamboja, Vietnam dan Timor Leste telah mencatat rekornya.

Di sisi lain, Menteri Pendidikan Singapura Chan Chun Sing mengatakan bahwa otoritas kesehatan sedang mempertimbangkan terkait keamanan dalam menggunakan Pfizer-BioNTech untuk kelompok usia 12-15 tahun.

Setelah anak-anak di negara itu turut terinfeksi selama lonjakan kasus terbaru di Singapura.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini