Kata Menteri Perdagangan
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi menyampaikan, pelaksanaan vaksinasi gotong royong untuk pekerja merupakan upaya bersama pemerintah dan sektor swasta dalam menekan laju pandemi Covid-19 sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.
Hal tersebut disampaikannya sebelum mendampingi Jokowi melakukan peninjauan pelaksanaan perdana vaksinasi gotong royong di pabrik PT Unilever Indonesia.
"Kita memulai bersama-sama, bahu-membahu antara pemerintah dan pihak swasta untuk memutus mata rantai Covid-19," ujarnya, dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa.
"Tanpa terputusnya mata rantai Covid-19 ini, maka pertumbuhan ekonomi akan selalu terganjal."
"Oleh sebab itu, ini adalah terobosan terbaik yang dilaksanakan pemerintah Indonesia bersama-sama dengan sektor swasta untuk menggerakan perekonomian bangsa,” jelasnya.
Baca juga: Masukan Keluarga Trio, Pemuda yang Meninggal Setelah Vaksin AstraZeneca ke Pemerintah
Ia menambahkan, dengan divaksinasinya para pekerja swasta ini, terutama pekerja pabrik, diharapkan sektor industri bisa bergulir kembali dengan lebih nyaman dan aman serta lebih baik.
"Supaya produksinya bisa maksimum, sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan nilai tambah yang lebih dari pergerakan ekonominya itu sendiri," kata dia.
Menutup pernyataannya, Mendag mengingatkan para pekerja dan juga seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan karena pandemi masih belum berakhir.
"Saya ingatkan kepada Bapak dan Ibu seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin karena hanya dengan protokol kesehatan itu kita bisa memutus mata rantai Covid-19 dan menggerakkan perekonomian," tutupnya.
Selain di pabrik PT Unilever Indonesia, pelaksanaan vaksinasi gotong royong perdana ini juga dilakukan secara serentak untuk pekerja dari belasan perusahaan yang tersebar di berbagai lokasi di Jabodetabek.
Baca juga: Link dan Cara Daftar Vaksinasi Gotong Royong, Dibuka hingga 21 Mei 2021
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Berita terkait vaksinasi Covid-19