TRIBUNNEWS.COM - Laboratorium Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga Surabaya telah melakukan identifikasi sampe virus dari klaster Bangkalan, Madura Jawa Timur.
Dari total 24 sampel, terdapat tiga sampel yang berhasil diidentifikasi.
Hasilnya, tiga sampel virus teridentifikasi menyerupai mutasi Virus Corona B16172 atau virus varian India.
Virus varian India diketahui memiliki daya penularan yang cepat dan kuat.
Rektor Unair, Muhammad Nasih, mengatakan hasil identifikasi tersebut sudah ia sampaikan kepada Menteri Kesehatan, Gubernur, serta Kepala Dinas terkait.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Lapas Melonjak, Sahroni: Percepat Vaksinasi untuk Para Napi
"Baru tiga sampel yang bisa kita identifikasi dengan sempurna. Hasilnya seperti apa sudah kita sampaikan kepada Pak Menteri."
"Kemudian kepada Gubernur dan beberapa Kepala Dinas yang terkait," kata Nasih, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (15/6/2021).
Nasih mengungkapkan sebagian besar sampel virus sulit teridentifikasi karena kurang sempurna, akibat sering dibawa kemana mana.
"Kurang sempurna ya karena kemarin dibawa ke mana-mana, sehingga dalam 24 sampel yang kita running dalam proses itu yang sempurna benar itu hasilnya baru 3, yang lain masih dalam proses," ungkapnya.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kembali Terima 425 Pasien Covid-19
Hasil identifikasi virus yang ditemukan Laboratorium ITD Unair ini disebut mirip Virus Corona yang kini sedang merebak di Kudus, Jawa Tengah.
"Hasilnya, nampaknya karena baru tiga jadi kita belum bisa menyimpulkan apa-apa. Nampaknya tidak-jauh-jauh dari Kudus."
"Karena jarak antara Bangkalan dengan Kudus, ya kita masih dalami lebih lanjut, nampaknya tidak jauh-jauh dari sana. Melihat ciri-cirinya juga kurang lebih sama dengan Kudus," tutur Nasih.
Menanggapi hal tersebut, Unair pun memberikan imbauan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Bangkalan, agar secepatnya menyiapkan antisipasi penularan virus.
Baca juga: Kenali Beda Pola Demam karena Dengue dan Covid-19, Ada yang Mendadak dan Langsung Tinggi
Minta Bantuan Para Kiai Tekan Penyebaran Covid-19 di Bangkalan
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta bantuan tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Hal tersebut diungkapkannya saat bertemu Forkompinda dan bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Hal itu dilakukan untuk merangkul para pemuda, tokoh agama, dan tokoh masyarakat mencegah penyebaran virus corona di wilayah tersebut.
Dalam kesempatan tersebut Hadi mengatakan tokoh agama dan tokoh masyarakat di Madura memiliki peran besar untuk menyampaikan kepada masyarakat soal pentingnya menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.
Baca juga: Mendagri: Ada Kelalaian Protokol Kesehatan Terkait Kenaikan Kasus Covid-19
"Mohon bantuan para Kiai untuk mensosialisakan kepada masyarakat karena menjadi tokoh sentral untuk menjelaskan pentingnya protokol kesehatan," kata Hadi saat meninjau langsung penanganan Covid-19 di daerah Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Sabtu (12/6/2021) seperti dikutip dari keterangan resmi Puspen TNI.
Untuk menekan angka penularan Covid-19 di Bangkalan, Hadi menekankan pentingnya soal pembatasan mobilitas masyarakat yang terkonfirmasi positif Virus Corona, melakukan vaksinasi nasional, dan proses pemeriksaan kontak erat.
"Tracking kontak erat bila pernah bertemu dengan orang yang terkonfirmasi positif hasil RT-PCR. Isolasi mandiri harus dilakukan dan batasi pergerakan mereka dan kami akan dukung logistik," kata Hadi.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Gita Irawan)