TRIBUNNEWS.COM - Ahli epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo menyebut banyak penularan Covid-19 yang tidak terdeteksi.
Menurut Windhu, angka Covid-19 yang terdeteksi di Indonesia jauh di bawah kasus yang sesungguhnya, alias under recorder.
Kasus yang terdeteksi disebut Windhu hanya 1/8 dari kasus yang sebenarnya.
"Kasus di Indonesia itu sangat under recorded, tembus 2 juta (kasus), tapi apa cuma segitu sebetulnya?" ungkap Windhu saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/6/2021).
"Kalau diestimasi, Kemenkes punya data zero surveillance, didanai WHO (Badan Kesehatan Dunia) dan dibantu temen-temen UI (Universitas Indonesia)."
"Saya juga ngitung dengan teknis estimasi, kasus yang dilaporkan paling tinggi 1/8 dari kasus yang sebetulnya," urai Windhu.
Baca juga: Apa Itu Covid-19 Varian Delta? Berikut Penjelasan, Gejala dan Hal-hal Lain yang Perlu Diketahui
Windhu menyebut kasus yang dilaporkan bagaikan puncak gunung es.
"Seperti banyak bara di bawah sekam, jadi bom waktu karena penularan ada di bawah permukaan yang tidak terdeteksi," ungkapnya.
Windhu menyebut, tingkat tracing Indonesia berada di nomor 158 dari 220 negara.
Sehingga, menurut Windhu, tidak akan efektif melakukan zonasi berdasar data yang tidak sesuai dengan kenyataan karena rendahnya testing dan tracing.
"Di tengah tracing dan testing yang lemah sangat under recorded, apa yakin sebuah daerah warnanya hijau. Jangan-jangan hijau semangka (dalamnya merah)."
"Yang kuning jangan-jangan kuning delima, dalemnya merah," ungkap Windhu.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Satgas Covid-19 Percepat Proses Testing dan Perkuat Tracing
Tembus 2 Juta
Sementara itu kasus Covid-19 di Indonesia sudah menembus angka 2 juta kasus per Senin (21/6/2021).
Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 13.668 pada laporan harian, Selasa (22/6/2021).
Sehingga, total kasus infeksi corona di Indonesia mencapai 2.018.113.
Sementara itu, kasus sembuh bertambah 8.375, sehingga totalnya menjadi 1.810.136 kasus.
Adapun kasus kematian harian bertambah 335.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia mencapai 55.291.
Baca juga: Kampus Universitas 17 Agustus 1945 Jadi Sentra Vaksinasi Covid-19 di Jakarta
Pemerintah Lakukan Penebalan PPKM Mikro
Diketahui sebelumnya, penebalan atau penguatan PPKM Mikro di 34 Provinsi akan dilaksanakan pemerintah.
Penguatan PPKM dilakukan untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin melonjak.
"Jadi nanti akan berlaku mulai besok tanggal 22 Juni sampai 5 Juli, 2 minggu ke depan," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi secara daring, Senin (21/6/2021).
Aturan penebalan PPKM Mikro tersebut akan dituangkan dalam Instruksi Mendagri.
Baca juga: Studi Inggris: Vaksin AstraZeneca 92 Persen Efektif Terhadap Varian Delta
Berita penanganan covid lainnya
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)