Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Ganip Warsito menyebut, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro masih efektif menekan lonjakan kasus Covid-19.
Hal tersebut dikatakan Ganip menjawab desakan dari berbagai pihak agar pemerintah menerapkan kebijakan lockdown.
Ketua Satgas Covid-19 mengatakan kebijakan lockdown telah dilaksanakan pemerintah pada awal pandemi Covid-19.
Lockdown, PSBB, PPKM Mikro memiliki tujuan sama yakni penegakan protokol kesehatan dan mengendalikan mobilitas masyarakat.
"Sebenarnya konsep Lockdown, karantina wilayah ataupun PPKM mikro ini semua sudah pernah kita coba mulai dari pertama pandemi. Subtasinya itu sama, penegakan protokol kesehatan dan mengendalikan mobilitas masyarakat," ujarnya dalam konferensi pers virtual BNPB, beberapa waktu lalu
Ganip menuturkan, PSBB memiliki dampak yang begitu besar terhadap ekonomi, sosial, maupun keamanan.
Untuk itu, pemerintah kemudian menerapkan kebijakan PPKM Mikro.
Baca juga: Angka Positif Covid-19 Melonjak, FSGI Minta Pemerintah Tuntaskan Vaksinasi untuk Guru
"PSBB itu terlalu besar dampaknya maka kegiatan itu evaluasi. Kemudian ada PKKM Mikro," ungkap Ganip.
Lebih jauh Ganip mengatakan, pelaksanaan PPKM Mikro yang kini telah mencapai jilid 12, terbukti menurunkan jumlah kasus Covid-19.
"Sampai dengan PPKM Mikro ke-12 sudah terbukti mengendalikan lonjakan kasus. Kita sudah mengalami penurunan yang sangat bagus, saat libur panjang Nataru sampai dengan tanggal 18 Mei pasca lebaran kita mengalami kenaikan lagi," kata dia.
Baca juga: Satgas Minta Pemda Peka Membaca Tren Kasus Covid-19
Sehingga PPKM Mikro masih efektif untuk bisa mengendalikan itu dengan catatan implementasi pelaksanaan di lapangan terhadap penegakan protokol kesehatan dan pengendalian mobilitas masyarakat harus terlaksana dengan baik.
Penyebab Lonjakan Kasus
Dalam kesempatan yang sama ia memaparkan, lonjakan kasus Covid-19 disebabkan adanya liburan panjang yaitu lebaran.
Selain itu, kedisiplinan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan menurun.
Lonjakan kasus Covid-19 pun dipicu adanya varian baru virus corona yang terindikasi sudah masuk Indonesia.
"Jadi inilah yang menyebabkan lonjakan kasus," ujar Ganip.
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah Covid-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi Covid-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Bersihkan tangan Anda secara teratur dan menyeluruh dengan hand sanitizer berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus Covid-19 jika orang tersebut menderita batuk.
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan yang menyentuh banyak permukaan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu mengikuti protokol kesehatan yang baik.
Tutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan menjaga kebersihan yang baik, kamu dapat melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan Covid-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Baca: Ungkap Vaksin Corona Tak Bisa 100 Persen Efektif, Pakar Tetap Peringatkan Jaga Jarak & Pakai Masker
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan Covid-19 terbaru (kota atau area lokal dimana Covid-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Pasalnya, mereka memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena Covid-19.