News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Keterisian Tempat Tidur Isolasi di 140 Rumah Sakit Rujukan Covid-19 DKI Jakarta Sentuh 90 Persen

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid P2P Dinkes DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyebut tingkat keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan Covid-19 di Jakarta hampir penuh.

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka keterisian tempat tidur isolasi di 140 Rumah Sakit rujukan Covid-19 DKI Jakarta, Rabu (23/6/2021) menyentuh 90 persen atau 8.874 pasien dari kapasitas 9.852 tempat tidur isolasi.

Sementara tempat tidur ICU telah terisi 86 persen atau 1.048 pasien dari total kapasitas 1.218 tempat tidur.

"Jumlah keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan Covid-19 di Jakarta juga hampir penuh," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).

Dwi menjelaskan Pemprov DKI akan terus berkolaborasi dengan pemerintah pusat dalam pemnyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali di sejumlah wilayah.

Seperti Rusun Nagrak yang punya kapasitas 2.500 tempat tidur, Wisma di Graha TMII dan Graha Ragunan, hingga penyediaan GOR sebagai tempat isolasi mandiri.

Baca juga: Begini Reaksi Sinovac Setelah Ratusan Nakes Indonesia Positif Covid-19 Meski Sudah Divaksin Lengkap

"Pemprov DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah," tuturnya.

Sebagai informasi, jumlah kasus aktif di DKI sampai hari ini sebanyak 40.900 kasus. Kasus aktif adalah mereka yang terkonfirmasi positif Corona dan sedang dirawat atau melakukan isolasi mandiri.

Sementara jumlah kasus konfirmasi secara total di DKI Jakarta hingga hari ini sebesar 494.462 kasus.

Total orang dinyatakan sembuh sebanyak 445.450 dan total 8.112 orang meninggal dunia. Tingkat kematian di DKI sebesar 1,7 persen.

Kasus Covid-19 di Lima Provinsi Pulau Jawa Melonjak

Kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami lonjakan pada pekan ini sebesar 42 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan kasus Covid-19 telah terjadi selama lima pekan berturut turut.

"Dikontribusikan oleh provinsi-provinsi di Pulau Jawa dengan penambahan mencapai hampir dua kali lipat dibandingkan dengan minggu lalu," kata Wiku dalam keterangan persnya, Kamis (24/6/2021).

Terdapat lima provinsi di Pulau Jawa yang berkontribusi terhadap kenaikan kasus positif Covid-19 di antaranya DKI Jakarta yang naik sebesar 13.022 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 6.449 kasus; Jawa Timur naik 1.756 kasus; Daerah Istimewa Yogyakarta yang naik sebesar 1.322 kasus; dan Jawa Tengah yang naik sebesar 1.012 kasus.

Sejalan dengan kenaikan kasus positif, kematian di lima Provinsi tersebut juga menjadi yang tertinggi pada minggu ini.

Baca juga: Dalam 3 Hari, 462 Jenazah Dimakamkan Dengan Protap Covid-19 di DKI Jakarta

“Hanya DIY yang angka kematiannya tidak meningkat tajam sehingga tidak masuk ke dalam lima besar,” ujar Wiku.

Secara rinci, lima provinsi yang mencatatkan kenaikan kematian tertinggi adalah DKI Jakarta yang naik sebesar 200 kasus; Jawa Tengah yang naik sebesar 96 kasus; Jawa Timur naik yang naik sebesar 79 kasus; Jawa Barat yang naik sebesar 73 kasus; dan Lampung naik sebesar 72 kasus.

Perlu dijadikan catatan, meskipun Provinsi Lampung kenaikannya tidak tajam, tetapi kematiannya masuk ke dalam 5 besar tertinggi.

Baca juga: Ikuti Kebijakan Pemerintah Soal Covid-19, 75% Pegawai KPK WFH

Hal ini menunjukkan bahwa efek dari periode libur panjang bisa terjadi dalam berbagai bentuk, salah satunya dengan kenaikan kematian.

Sementara itu disaat yang sama, kenaikan jumlah kesembuhan tidak terlalu signifikan di minggu ini, yaitu 20.1 persen.

Hal ini menunjukkan perlu segera dilakukannya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan agar kematian dapat dicegah dan kesembuhan dapat ditingkatkan.

“Pembelajaran yang dapat diambil adalah kesiagaan daerah terhadap situasinya masing-masing merupakan kunci untuk mengendalikan kasus," ujar Wiku.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini