Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meningkatnya kasus terkonfirmasi COVID-19 hingga saat ini membuat pemerintah mengambil kebijakan.
Satu di antaranya adalah pasien COVID-19 tanpa gejala atau yang bergejala ringan melakukan perawatan isolasi mandiri.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi beban rumah sakit yang memprioritaskan merawat pasien bergejala sedang dan berat yang butuh perawatan intensif.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Penyakit Dalam Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) mengungkapkan saat ini petugas kesehatan telah kelelahan.
Baca juga: Sepekan Isolasi Mandiri, Indro Warkop Kini Negatif Covid-19
Baca juga: Roger Danuarta Positif Covid-19, Cut Meyriska Cerita Gejala yang Dialami Sang Suami
Ini diakibatkan karena banyaknya pasien Covid-19 yang memenuhi rumah sakit.
Terkait dengan isolasi mandiri, dr. Andi menyatakan masyarakat perlu mengetahui kiat-kiat isolasi mandiri yang benar agar kesehatannya cepat pulih.
Pertama, pasien harus memakai masker walaupun berada di dalam rumah.
Kedua, kamar harus terpisah dan pastikan jendela kamar isolasi mandiri pasien selalu terbuka.
Dan yang terpenting, sirkulasi udara selalu lancar. Selain itu, ia juga menekankan bagi pasien yang menjalani isolasi mandiri menjaga makanan dengan gizi seimbang.
“Kalau di rumah sakit, ada dokter dan perawat yang mendukung. Saat di rumah, keluarga harus menjadi pendukung agar selera makan pasien tetap terjaga,” ungkapnya pada Dialog Produktif yang diselenggarakan KPCPEN dan disiarkan FMB9ID_IKP, Selasa (29/6/2021).
Sebisa mungkin, kata dr. Andi, pasien yang isolasi mandiri tidak mendiagnosis diri sendiri.
Jika memungkinkan harus terus berkonsultasi dengan dokter. Apabila ada gejala semakin terasa berat, maka perlu untuk menghubungi dokter.