Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi sekaligus penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui sempat terjadi kelangkaan oksigen pada awal lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Namun, kondisi tersebut sudah teratasi setelah pemerintah mendatangkan pasokan oksigen medis dari sejumlah wilayah.
"Suplai oksigen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis saat itu, betul. Tapi setelah 2 hari, 3 hari terakhir ini kami mobilisasi dari mana-mana," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa, (6/7/2021).
Pengadaan oksigen tersebut diantaranya berasal dari Morowali sebanyak 21 ISO Tank dan sudah sampai di Jakarta pada Senin kemarin.
Selain itu Pemerintah juga membuka produksi oksigen medis di Cilegon dan Batam.
Baca juga: Polri: Laporkan Jika Ada Pelanggaran Penjualan Obat-Tabung Oksigen Melalui Hotline 110
"Sekarang kita arahkan 100% oksigen yang dari industri untuk membantu dulu kesehatan," katanya.
Pemerintah mengalihkan produksi oksigen industri ke sektor medis untuk mengantisipasi kebutuhan oksigen dalam dua pekan ke depan.
Untuk diketahui sebelum terjadi lonjakan Covid-19, produksi oksigen terdiri dari dua macam yakni 60 persen produksi oksigen industri dan 40 produksi oksigen medis.
Pemerintah lalu mengubah komposisi menjadi 60 persen produksi untuk medis dan 40 persen untuk industri, sebelum kemudian kini berubah menjadi 100 produksi oksigen untuk medis.
"Karena kita melihat untuk 2 minggu ke depan," katanya.
Ketersediaan Oksigen
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menggelar rapat bersama menteri terkait, Minggu (4/7/2021).
Dalam rapat tersebut membahas mengenai penanganan Covid-19, termasuk membahas mengenai pasokan oksigen.