News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Anggota DPR Sayangkan Saat Pandemi Covid Ada yang Ingin Jokowi Mundur

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia melakukan aksi di Jalan Kuningan Persada, Gedung KPK, Jakarta Pusat, Rabu (16/6/2021). Aksi 'Selamatkan KPK' tersebut menyoroti kejanggalan terkait 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berujung dengan pemecatan. Tribunnews/Irwan Rismawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia sedang dihantam krisis akibat pandemi Covid-19. Kondisi ini harus dihadapi dengan semangat kebersamaan menyelesaikan masalah, bukan menyalahkan salah satu pihak.

"Dalam keadaan begini seyogyanya kita tidak saling menyalahkan, tetapi saling introspeksi dan mengingatkan jika ada kekurangan salah satu pihak. Ini bukan momentum politik untuk berebut kekuasaan," kata Anggota Komisi IX DPR Darul Siska dalam pernyataannya, Kamis (8/7/2021).

Darul mengajak masyarakat melupakan perbedaan pilihan politik. Sehingga apapun kebijakan yang pemerintah buat untuk mengendalikan Covid-19, masyarakat harus mendukung. 

"Apapun program yang pemerintah buat, jika tidak mendapat dukungan masyarakat, kecil kemungkinan berhasil," ujar dia.

Dia berharap semua kalangan ikut mensosialisasikan kebijakan penanganan Covid-19. Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, semua berperan penting untuk mengajak orang-orang terdekat agar mentaati peraturan.

Anggota Komisi IX Rahmad Handoyo punya harapan sama. Saat ini semuanya butuh bersatu melawan Covid-19.

"Bukan mencari panggung, bukan mencari momentum berkomentar yang tidak-tidak, seolah pemerintah salah. Bukan momentum untuk saling menyalahkan," kata Rahmad.

Dengan bersatu, dia meyakini Indonesia bisa menang melawan pandemi. Rahmad mengakui, perbedaan pendapat itu penting di negara demokrasi. Keberadaan oposisi juga penting dalam pembangunan bangsa.

Baca juga: Polri Diminta Tangkap Penjahat yang Cari Untung Besar dari Pandemi Covid-19

"Tetapi ingatlah saudaraku para politisi dan para pengamat yang sering bicara di media. Ketika perang, ketika musuh negara sudah ada, sudah terlihat, tidak ada satu kata berbeda," tegas Rahmad.

Rahmad meminta siapapun yang ingin komentar mengenai Covid-19 dan dampaknya seharusnya berhati-hati. Jangan sampai komentar seorang tokoh membuat masyarakat terbelah. Jika demikian, rakyat yang akan rugi. 

"Apalagi di saat perang melawan Covid-19, ada yang menginginkan Presiden mundur. Itu sangat kita sayangkan," ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa Indonesia dalam sejarahnya pernah menang melawan penjajahan. Semangat para pejuang melawan penjajahan bisa ditiru untuk menghadapi pandemi.(Willy Widianto)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini