News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Banyaknya Komentar Negatif, Legislator PDIP: Pandemi Bukan Momen Cari Panggung

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan bermotor terjebak kemacetan saat penutupan ruas jalan menuju pusat kota di Jalan Rajawali Barat, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/7/2021). Penutupan ruas jalan tersebut dalam rangka penerapan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandung untuk mengurangi mobilitas warga sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19. Sebanyak tiga kali penutupan yang dilakukan di ring 1, 2, dan 3, yaitu pada pukul 08.00-10.00, 13.00-16.30, dan 18.00-05.00 WIB. Tribun Jabar/Gani Kurniawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan masih banyaknya komentar negatif terhadap pemerintah terkait penanganan Covid-19. 

“Disaat rakyat menderita, disaat seluruh elemen bangsa ini berperang melawan Covid-19, ada saja yang berkomentar seolah-olah pemerintah salah. Komentar seperti ini kan kontra produktif, terjadi pro dan kontra dimasyarakat. Ujung-ujungnya, banyak yang lalai menjalankan protokol kesehatan,” kata Rahmad, kepada wartawan, Kamis (8/7/2021)

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, hendaknya, entah itu politisi, pengamat, epidemiologi, akademisi, atau siapapun, jangan lah menari-nari disaat rakyat menderita, disaat seluruh bangsa perang melawan covid 19.

“Jangan sampai rakyat terkotak kotak, terbelah hanya karena terjadi perbedaan penanganan bagaimana cara perang melawan covid 19,” katanya. 

Rahmad mengatakan, dalam negara demokrasi maju dimanapun, perbedaan pendapat itu penting. 

Oposisi itu penting di dalam pembangunan bangsa. Hanya saja, tambahnya, ketika ada perang, ketika musuh negara sudah ada sudah terlihat, tidak ada satu kata yang berbeda. 

Baca juga: Kapolda Metro Jaya Beri Tips Cara Mudah Terhindar dari Covid-19

“Perbedaan pendapat boleh-boleh saja, tapi disaat perang, semua harus bersatu padu satu  melawan musuh. Itu baru namanya negarawan sejati.  Bukan malah mencari-cari celah menyalahkan pemerintah,”katanya.

Karena itu, lanjut Rahmad, dirinya mengajak semua pihak untuk bersatu, bergotong-royong  melawan covid 19. 

“Inilah momentum kita menjadi seorang negarawan untuk mendarma baktikan tenaga dan pikiran kita  untuk ibu pertiwi perang melawan covid 19," ungkapnya. 

Rahmad mengingatkan bahwa perbedaan itu penting, tetapi perbedaan disaat perang akan menimbulkan energi negatif.

Menurutnya jika itu terjadi, yang rugi adalah bangsa dan seluruh rakyat indonesia. 

“Jadi, ingatlah wahai politisi, ingatlah siapa pun  yang mau berkomentar hendaknya berpikirlah dua belas kali, seribu kali apa dampaknya omongan itu,” kata Rahmad. 

“Pandemi ini bukan momentum untuk berkomentar yang tidak-tidak  dan saling menyalahkan. Saat ini waktunya untuk bersatu,” imbuhnya. 

Ditambahkan, masa pandemi ini adalah waktunya mendarma baktikan ke ibu pertiwi. segala potensi, segala tindakan dan segala doa satu padu perang melawan covid 19. 

“Untuk itu saudaraku, sebangsa dan setanah air, ayo sudahi. Boleh beda pendapat dimanapun tapi ketika negara sedang perang semuanya bersatu padu. Saling mendukung, saling support dan saling menguatkan, bergandengan tangan melawan covid 19. Jangan lah mengumbar kesalahan pemerintah, seolah-olah tidak bisa melindungi rakyatnya. Itu kontraproduktif, korbannya rakyat,” katanya.

Lebih lanjut, Rahmad mengatakan jadi politisi atau pengamat itu mudah, namun menjadi negarawan itu sesuatu hal yang butuh kesadaran kita semua. 

‘’Jadi ayo, jadi politisi yang negarawan, ayo menjadi epidemiologi yg negarawan, ayo menjadi pengamat yg negarawan semua untuk ibu pertiwi,’’ pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini