News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Relawan Salurkan Makanan ke Nakes Hingga Petugas Pemulasaran Jenazah

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Subkoordinator Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kementrian Sosial (Kemensos), Fahri Isnanta (kanan) bersama Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Barat, Muhammad Nur dan sejumlah relawan dari Tagana Jawa Barat merebus telur di Posko Dukungan Penanganan Covid-19, di kompleks Panti Sosial Wyata Guna, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (6/7/2021). Posko yang didirikan Kemensos tersebut menyalurkan bantuan makanan berupa telur rebus untuk tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, serta warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman) di kawasan sekitar. Kehadiran posko ini sebagai bentuk dukungan nutrisi berupa pemberian dua telur rebus per hari kepada tenaga kesehatan agar tetap bersemangat dalam melayani masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Hingga saat ini sudah tersalurkan lebih kurang sebanyak 10 ribu telur. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Dapur Umum di Surabaya menyalurkan bantuan makanan ke Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Bangkalan.

Bantuan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi mereka yang menjalankan tugas kemanusiaan, seperti tenaga kesehatan (nakes) dan petugas pemulasaran jenazah.

“Bagaimanapun mereka harus sehat. Kalau tidak sehat bagaimana mungkin mereka menjalankan tugas yang sangat berat ini. Mereka juga bisa terpapar (Covid-19),” ucap Menteri Sosial RI Tri Rismaharini melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7/2021).

Di antara para relawan yang mengelola dapur umum Kementerian Sosial, ada yang datang dari 8 wilayah di Jawa Timur.

Mereka berasal dari Kota Surabaya, Bangkalan, Gresik, Banyuwangi, Jember, Mojokerto, Sidoarjo, serta Kota Pasuruan.

Penanggung jawab dapur umum di Surabaya, Joko P mengungkapkan tidak ada patokan waktu untuk jam operasional dapur umum. Ia dan timnya mengusahakan agar pemintaan bantuan makanan siap saji segera terpenuhi.

"Pasokan air suka mati sementara harus menangani ribuan nasi kotak. Butuh banyak air untuk mencuci bahan-bahan yang dimasak dan untuk mandi para relawan yang bekerja," tutur Joko.

Baca juga: Gerindra Minta Pemerintah Berikan Penghargaan Kepada Nakes, Aparat, dan Relawan

Saat keberadaan vitamin sulit ditemukan, mereka membuat jamu sebagai pelengkap nutrisi harian. 

“Biasanya kami berikan vitamin, tapi akhir-akhir ini vitamin tidak ada. Akhirnya meracik jamu menggantikan vitamin dari pabrikan,” ungkap Joko, bangga.

Selain itu, dapur umum yang dikelola pilar-pilar sosial tersebut menjadi saksi bahwa negara hadir di tengah masyarakat yang tengah berjuang melawan pandemi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini