News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Adopsi Metode Negara Lain, BIN Gelar Vaksinasi Door to Door

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BIN Budi Gunawan di Komples Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020)

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Vaksinasi massal terus digelar untuk mempercepat program vaksinasi nasional yang bertujuan membentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

Sejumlah lembaga dikerahkan untuk pelaksanaan vaksinasi nasional tersebut, bahkan hingga lembaga intelijen.

Seperti yang dilakukan oleh Badan Intelijen Negara (BIN) yang memfasilitasi kegiatan vaksinasi door to door pada Rabu (14/7/2021).

Vaksinasi jemput bola ke rumah warga tersebut dilakukan serentak di 14 provinsi dan diikuti 20.000 masyarakat. 

"Kami laporkan bahwa kegiatan fasilitasi  (vaksinasi) door to door dilaksanakan di 14 provinsi daerah episentrum, ada 15 kabupaten/kota dan 32 titik," ujar Kepala BIN Budi Gunawan seperti yang dikutip Youtube Sekretariat Presiden.

Daerah yang menggelar vaksinasi secara door to door tersebut yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat Jawa Tengah Daerah Istimewa Yogyakarta, serta Jawa Timur.

Kemudian, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua. 

Vaksinasi digelar untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama mereka yang belum memiliki akses terhadap vaksin Covid-19. 

Baca juga: Jokowi Minta Pelajar Jangan Takut Ikut Vaksinasi Covid-19

"Metode vaksinasi door to door yang kami gunakan, mengadopsi metode vaksinasi door to door yang digunakan beberapa negara yang telah mampu meningkatkan partisipasi," katanya.

Tidak hanya vaksinasi door to door, pada hari yang sama juga digelar vaksinasi Covid-19 untuk siswa SMP dan SMA. Terdapat 15 ribu pelajar SMP dan 15 ribu pelajar SMA yang mengikuti vaksinasi massal ini.

"BIN sangat memberikan perhatian yang serius pada program vaksinasi Covid-19 khusus untuk anak-anak usia 12 hingga 18 tahun. Utamanya, para pelajar SMP dan SMA yang merupakan generasi penerus dan menjadi tulang punggung bangsa negara Indonesia ke depan," pungkas Budi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini