TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengecek langsung kepada para penerima manfaat Bantuan Sosial Tunai (BST), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)/Program Sembako, dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Mensos Risma blusukan ke kampung-kampung di Yogyakarta untuk menanyakan apakah bansos sudah diterima oleh keluarga penerima manfaat (KPM).
"Apa sampeyan sudah menerima BST?, tanya Risma kepada seorang warga yang disiarkan keterangan resmi Kemensos, Senin (19/7/2021).
Risma menyisir lorong gang sempit menemui penerima BST lainnya. Dirinya melanjutkan pengecekan di tempat yang lainnya.
Dirinya langsung menanyakan hal serupa kepada warga, Yani (40) yang tercatat sebagai penerima PKH.
“Apakah ada pemotongan saat pencairan bansos?" tanya Mensos. “
Mantan Wali Kota Surabaya ini mengingatkan bahwa pihaknya akan bertindak tegas kepada para pendamping yang main-main.
Baca juga: Mensos Risma Beberkan Kendala Penyaluran Bansos Tunai, PKH, dan BPNT
Ia menekankan agar pendamping menjalankan amanat yakni memberikan informasi kepada para penerima bansos dengan jujur.
“Terima kasih kepada pendamping yang telah jujur dan mengawal bansos hingga sampai kepada penerima. Bagi warga jika ada yang main-main dengan bansos, lapor saya saja, nanti tak tindak tegas!," kata Risma.
Untuk memastikan pengecekan di lapangan kepada penerima bansos BST, BPNT dan PKH, Mensos pun langsung memfoto KTP dan kartu identitas penerima bansos tersebut.
Pada bulan Juli 2021, di DI Yogyakarta tercatat menyalurkan sebanyak 186.017 KPM PKH, sebanyak 124.700 KPM BST. BPNT/Kartu Sembako sejumlah 383,220 KPM.
Bantuan-bantuan sosial tersebut sudah berproses untuk penyalurannya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Percepatan pencairan bansos BST, BPNT/Kartu Sembako dan PKH sebagai antisipasi dampak kebijakan PPKM Darurat sehingga Kemensos mengoptimalisasi bansos yang diharapkan mampu meningkatkan daya beli penerima manfaat.
Kemensos juga bekerja sama dengan Perum Bulog menyalurkan paket beras 10 kg untuk 10 juta KPM PKH dan 10 juta KPM BST.
Kemensos menyalurkan bantuan beras sebanyak 5 kg khusus untuk masyarakat pekerja sektor informal di Jawa-Bali yang tidak bisa bekerja karena pembatasan kegiatan dalam PPKM Darurat.
Untuk penyediaan dan penyaluran beras, Kemensos bermitra dengan Perum Bulog yang langsung mengantarkan bantuan kepada para penerima manfaat.