Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hingga kini, pemerintah belum memutuskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini akan diteruskan atau tidak.
Menurut anggota Komisi IX DPR RI Nur Nadlifah, pemerintah patut mencoba opsi lain yaitu melakukan pengetatan penerapan protokol kesehatan.
“Masyarakat diajak untuk disiplin dan peduli. Pemerintah kebijakannya juga diperjelas, sehingga masyarakat mudah untuk menjalankan," kata Nur Nadlifah, kepada wartawan, Selasa (20/7/2021).
Ia menekankan, pengawasan terhadap prokes harus diperketat.
Baca juga: Terapkan Prokes Ketat, DPR Gelar Pemotongan Hewan Kurban Besok Pagi
Misalnya ketentuan work from office dan work from home di perkantoran dan perusahaan harus benar-benar ditegakkan.
Politikus Fraksi PKB ini menambahkan, pembatasan mobilitas dari penerapan PPKM Darurat yang berkepanjangan dikhawatirkan akan meresahkan masyarakat.
Dimana, banyak masyarakat yang mencari nafkah setiap hari adalah untuk kebutuhan makan keluarganya di hari itu juga.
Namun, jika mobilitas tidak dibatasi melalui PPKM Darurat dikhawatirkan angka penyebaran virus Covid-19 akan terus meningkat.
"Soal PPKM Darurat, ini kita serba salah. Dua minggu PPKM Darurat sangat menyulitkan masyarakat yang harus mencari nafkah harian. Mengingat bansos belum juga cair.
Namun kalau tidak diperpanjang, penyebaran virus ini juga luar biasa hingga menyebabkan rumah sakit penuh, banyaknya pasien isoman yang tidak terurus. Selain itu kita juga kekurangan oksigen, obat bahkan para nakes sudah lelah luar biasa," terangnya.
Baca juga: Pernah Rasakan Terpapar Covid-19, Andre Taulany di Rumah Saja Selama PPKM Darurat, Berhenti Syuting
Menurut Nur Nadlifah, dalam menyosialisasikan dan menegakkan PPKM Darurat, para petugas lapangan harus melakukan pendekatan humanis melibatkan seluruh komponen masyarakat.
Mulai dari tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, semuanya bisa menjadi influencer untuk mengajak masyarakat patuh pada kebijakan pemerintah.
Ia juga meminta agar para pemain obat dan alkes juga ditindak tegas, sehingga masyarakat tidak panik dan layanan kesehatannya bisa berjalan dengan baik.
"Pendekatan Humanis diperlukan agar masyarakat nyaman dan sadar dalam menjalankan kebijakan pemerintah guna menurunkan angka penyebaran Covid-19," jelasnya.