TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi apotek di kawasan Villa Duta, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat dalam rangka mencari obat antivirus.
Mengenakan kemeja putih lengan panjang dipadu celana panjang hitam dan masker hitam, Jokowi tampak berjalan mendatangi apotek Villa Duta, Kamis (22/7/2021) sekira pukul 15.00 WIB.
Di tengah cuaca mendung, Jokowi yang turun dari mobil Presiden langsung mendatangi apotek.
Tampak seorang pria mengenakan seragam polisi mengabadikan momen tersebut.
Berdasarkan video yang beredar, Jokowi mendatangi apotek tersebut lalu membuka secarik kertas yang digenggam tangannya.
Kedatangan Jokowi pun langsung dilayani seorang wanita berhijab menganakan baju putih serta pelindung muka atau face shield.
Terdengar dalam video yang beredar, Jokowi sedang mencari obat antivirus Oseltamivir.
"Saya mau cari obat antivirus yang oseltamivir," ucap Jokowi dalam video berdurasi singkat itu.
Namun, obat antivirus yang dicari Jokowi ternyata kosong.
"Sudah kosong pak," kata petugas Apotek.
"Gak ada?" timpal Jokowi.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Oseltamivir, Obat Terapi Covid-19 yang Sempat Dicari Jokowi di Apotek, tapi Kosong
Jokowi pun kembali melontarkan pertanyaan kepada sang petugas Apotek.
"Terus saya cari kemana, kalau mau cari?" tanya Jokowi.
Petugas apotek pun mengungkapkan jika sudah tidak mendapatkan pasokan obat antivirus tersebut.
"Nah itu kita sudah tidak dapat barang," ucap petugas apotek.
"Sudah berapa hari gak ada?" tanya Jokowi.
"Kalau Oseltamivir yang generik sudah lama Pak " jawab petugas apotek.
Dilansir dari Tribunnewsbogor.com, seorang apoteker di apotek Villa Duta, Herli mengatakan kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka mencari sejumlah obat.
Daftar obat yang dicarinya tersebut ditulis dalam secarik kertas.
"Beliau mencari oseltamivir, favipiravir, dan multivitamin yang sekarang banyak dipakai orang terpapar Covid," katanya.
Baca juga: Cerita Presiden Jokowi Datangi Apotek di Bogor, Bawa Catatan Obat Covid-19, Ternyata Habis Semua
Herli mengatakan bahwa obat-obatan tersebut tidak tersedia.
Menurutnya sudah hampir satu bulan obat-obatan tersebut tidak tersedia
"Kebetulan sekarang semuanya tidak ada, beliau hanya tanya itu aja," katanya.
Mengetahui apa yang dicari tidak ada Presiden Jokowi pun membeli sejumlah vitamin
"Iya belanja, vitamin D, kebetulan vitamin D1000 yang ada di sini jadi itu aja yang ada, sama Zegavit untuk penggantinya multivitamin B, karena beliau tanya multivitamin apa yang ada selain itu," ujarnya.
Setelah membeli vitamin Presiden Joko Widodo pun langsung meninggalkan lokasi.
Herli mengatakan memang sejumlah obat saat ini susah didapat.
"Iya sekarang ini banyak resep obat Covid yang orang cari, tapi kebetulan ketersediaan di kami sedang kosong karena memang terkendala dari distributornya tidak ada," katanya.
Mengenal obat oseltamivir
Dilansir dari kompas.com, obat oseltamivir adalah salah satu obat yang sebelumnya diberikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan hingga kritis.
Namun, rekomendasi terbaru menyebutkan bahwa obat tersebut hanya diberikan pada pasien Covid-19 yang diduga terinfeksi virus Influenza.
Oseltamivir adalah obat untuk mengatasi infeksi influenza tipe A dan B.
Obat ini mampu meredakan gejala influenza sehingga hanya menimbulkan gejala ringan serta memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk sembuh.
Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah penularan influenza jika seseorang kontak atau tinggal bersama pasien influenza.
Namun, perlu diingat bahwa influenza berbeda dengan pilek biasa.
Maka dari itu, obat ini tidak bisa mengobati pilek biasa.
Obat Favipiravir
Dilansir dari kompas.com, Obat ini pertama kali dikembangkan Toyama Chemicals Jepang.
Obat ini digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.
Obat ini bekerja dengan mekanisme menghambat RNA-dependent RNA polymerase pada sel virus sehingga replikasi virus terganggu.
Mekanisme ini membuat favipiravir menjadi obat antivirus dengan spektrum luas.
Dilansir dari Pedoman Tatalaksana Covid-19 oleh beberapa perhimpunan dokter Indonesia, favipiravir bisa digunakan pada pasien dengan gejala ringan hingga berat.
Baca juga: Pesan Jokowi di Hari Anak Nasional: Semangat Belajar, Terus Bergembira, dan Rajin Beribadah
Namun, penggunaannya masih sangat terbatas sehingga tidak boleh diberikan untuk ibu hamil atau perempuan yang merencanakan kehamilan.
Penggunaan obat ini disebut cukup efektif untuk mengobati Covid-19, namun untuk mengetahui efektivitas, keamanan, dan efek sampingnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. (Tribunnews.com/ tribunnewsbogor.com/ kompas.com/ Mohamad Afkar S / Nadia Faradiba)