Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan hal yang membuatnya sangat jengkel selama menangani pandemi Covid-19.
Menurutnya, hal itu terkait hoaks yang menyebutkan pemerintah tidak berbuat apa-apa selama pandemi yang hampir 1,5 tahun ini.
Hal itu disampaikan Moeldoko saat sesi dialog dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra secara virtual, Rabu (28/7/2021).
"Yang paling jengkel, itu seolah-olah negara tidak berbuat banyak menghadapi situasi ini, apa enggak jengkel," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini pun mengatakan, bagaimana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menghabiskan waktu dan tenaganya untuk penanganan pandemi Corona.
Baca juga: Indonesia Diprediksi Jadi Negara Terakhir Keluar Pandemi, Begini Tanggapan Satgas Covid-19
Bahkan, kata Moeldoko, hingga saat ini Presiden tak henti-hentinya bekerja agar situasi pandemi terkendali.
"Betul-betul beliau luar biasa bekerjanya kalau dihitung waktu, dihitung tenaganya, aduh, mungkin banyak yang enggak kuat seperti beliau," ucap Moeldoko.
"Apa enggak jengkel. Saya selaku orang yang berada di sebelah beliau, yang melihat mata kepala saya seperti itu masih di kuyo-kuyo," jelasnya.
Dibuat Pusing Hal Ini Saat Hadapi Pandemi Covid-19
Moeldoko pun mengungkap masa-masa sulit menghadapi pandemi Covid-19.
Meski pemerintah terus berupaya mengendalikan pandemi, Moldoko menyebut masalah disinformasi atau hoaks menjadi hal yang membuatnya pusing.
"Ya jelas Covid-19 lah yang buat pusing. Ya kalau dari sisi tugas saya, persoalan disinformasi, persoalan hoaks, itu memang luar biasa," kata Moeldoko.
Mantan Panglima TNI ini mengatakan, masalah disinformasi dan hoaks terkait penanganan pandemi Covid-19 menggangu konsentrasi pemerintah.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tokyo Melonjak di Tengah Pelaksanaan Olimpiade
Tak hanya itu, konsentrasi masyarakat yang menghadapi pandemi pun akan terpengaruh akibat informasi yang tidak benar.
Apalagi, disinformasi dan hoaks itu turut memecah belah kondisi masyarakat dalam menghadapi sitausi pandemi.
"(saat ini,red) Kita perlu gotong royong tapi dicoba untuk selalu dipecah belah. Ini yang menurut saya hal-hal yang tidak terpuji," kata Moeldoko.