Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Koordinator Bidang Data dan IT Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 di bulan Juli naik 4-5 kali lipat dibanding Juni atau sebesar 35.274 kasus.
"Secara jumlah kita lihat kenaikannya bahkan sekitar 4-5 kali lipat dibandingkan bulan Juni," kata Dewi, Rabu (4/8/2021).
Provinsi penyumbang kematian tertinggi yakni Jawa Tengah 6.012, Jawa Timur 5.574, DKI Jakarta 3.040, Jawa Barat 2.792, DI Yogyakarta 1.364, Kalimantan Timur 1.037, Riau 451, Kepulauan Riau 414, Sumatera Selatan 405, dan Bali 397 orang meninggal dalam sebulan.
Provinsi-provinsi ini kata Dewi juga mengalami lonjakan kasus tertinggi pada bulan Juli.
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di DKI Naik 96,8 Persen
"Jadi memang pada saat kasus mengalami kenaikan begitu signifikan pasti akan berdampak terkait pada jumlah kematian," katanya.
Dewi mengatakan kontribusi kematian dari 10 provinsi terhadap kematian nasional sebanyak 87 persen.
Sementara itu, penyumbang angka kematian tertinggi berdasarkan wilayah kabupaten atau kota berasal dari Kota Semarang, Jakarta Timur, Garut, Jakarta Barat, Karawang Jakarta Selatan, Kota Balikpapan, Sleman dan Jombang.
"Tapi ternyata ada beberapa kabupaten-kota yang konsisten selalu masuk 20 besar yaitu Jakarta Selatan, Sleman, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Wonogiri," katanya.
Dikutip dari kemkes.go.id, berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:
Pencegahan Level Individu
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah Covid-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:
a. Mencuci tangan lebih sering memakai sabun dan air setidaknya 20 detik atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.
b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.
c. Jangan berjabat tangan.
d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.
e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam atau dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.
f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah berpergian.
g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lainlain), gagang pintu, dan lain-lain.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinopharm Jadi Vaksin China Pertama yang Disetujui WHO, Miliki Keefektifan 79 Persen
Baca juga: Psikolog: Sisi Positif Pandemi Virus Corona Juga Perlu Disyukuri
Pencegahan Level Masyarakat
a. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak minimal 1 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.
b. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.
c. Bekerja dari rumah (Work From Home) jika memungkinkan dan kantor memberlakukan ini.
d. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.
e. Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-tempat wisata.
f. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial.
g. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas lainnya.
h. Jika Anda sakit, dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika Anda tinggal satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung dengan mereka.
i. Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri di rumah.
j. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.
Berita lain terkait Virus Corona
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.