Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya terus menggenjot pemberian vaksin melalui program vaksinasi merdeka guna mendukung upaya Pemerintah DKI Jakarta dalam mecapai Herd Immunity.
Target pencapaian Herd Immunity itu diharapkan terlaksana sebelum 17 Agustus mendatang atau tepat saat HUT Kemerdekaan RI.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan saat ini tingkat vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Provinsi DKI Jakarta sudah terbilang tinggi.
Bahkan kata dia, Jakarta menjadi provinsi yang tingkat penerimaan vaksin untuk warganya paling tinggi.
"Jakarta sekarang dalam program percepatan vaksinasi, Saya sudah jelaskan bahwa sekarang dalam program percepatan vaksinasi, se-Indonesia Jakarta ini nomor satu," kata Yusri kepada awak media saat jumpa pers di Polres Jakarta Utara, Selasa (10/8/2021).
Yusri menyebut, hingga kini total persentase warga DKI Jakarta yang sudah divaksin minimal dosis pertama telah mencapai 95,5 persen.
Baca juga: Seberapa Efektif PPKM Tekan Penularan Covid-19? Ini Penjelasan Satgas
Jika merujuk anjuran World Health Organisation (WHO) yang menyatakan target Herd Immunity Jakarta bisa tercapai jika 70% warganya sudah divaksin, Yusri mengklaim kalau saat ini Jakarta telah mencapai target tersebut.
"Dalam rangka membentuk Herd Immunity menurut WHO 70%, hari ini Jakarta sudah 95 sekian persen (mendekati), sudah melewati herd immunity (yang dianjurkan) WHO," ucapnya.
Kendati begitu, dirinya tetap mengajak masyarakat yang belum menerima vaksin untuk sedianya mau divaksinasi.
Karena menurut dia itu salah satu upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Tak hanya itu, kata Yusri dalam mencapai target Herd Immunity tak jarang didapati kendala, satu di antaranya kata dia keteebatasan dalam mendapatkan relawan vaksinator.
Baca juga: KSP Apresiasi Produsen Alkes Dalam Negeri Bantu Pemerintah Tanggulangi Covid-19
"Yang sulit kendalanya adalah vaksinator karena vaksinator itu harus punya klasifikasi ya, tidak gampang orang bisa nyuntik," imbuhnya.
Dengan adanya kabar ini bukan berarti masyarakat bisa abai dengan protokol kesehatan, Yusri menegaskan kalau penerapan tersebut sedianya harus tetap dilakukan agar upaya dalam memutus penyebaran virus Covid-19 bisa maksimal.