News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Waketum IDI Ingatkan Pemerintah, Tak hanya Kejar Vaksin Covid-19, Angka Kematian Juga Ditekan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tenaga medis melakukan vaksinasi Covid-19 dengan nuansa HUT ke-76 Kemerdekaan RI, di SDN 05 Kembang Sepatu, Jakarta, Selasa (17/8/2021). Vaksinasi dengan nuansa kemerdekaan dilakukan untuk menumbuhkan semangat tenaga medis yang sedang berjuang menghadapi pandemi. Waketum IDI Ingatkan Pemerintah, Tak hanya Kejar Vaksin Covid-19, Angka Kematian Juga Ditekan. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Wakil Ketua Umum PB IDI Dr Slamet Budiarto mengingatkan pemerintah agar tak hanya mengejar capaian vaksinasi Covid-19.

Ada angka kematian karena terpapar virus Corona yang harus ditekan.

Menurutnya penting menupayakan preventif, promotif, dan kuratif dalam penanganan pandemi ini.

Baca juga: Minta Bupati & Wali Kota Jatim Percepat Vaksinasi, Jokowi: Cepat Habiskan Vaksin! Habis, Minta Lagi

Baca juga: IDI: Banyak Rumah Sakit yang Tangani Covid-19 Belum Dibayar Pemerintah

"Vaksin itu bagian dari preventif padahal dalam penanganan Covid-19 penting itu menekan angka kematiannya. Angka kematian kita tinggi sekali," ujarnya dalam diskusi virtual MNC Trijaya FM, Sabtu (21/8/2021).

Ia mengatakan, capaian target vaksinasi Indonesia sangat baik dan akan lebih baik lagi jika diimbangi dengan upaya menekan kematian karena Covid-19.

Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto dalam program Apa Kabar Siang Tv One, Selasa (22/6/2021). (Tangkapan Layar Youtube Tv One)

"Pesan saya adalah vaksin dikejar angka kematian ditekan," imbuhnya.

Slamet pun berharap, Kementerian Kesehatan dapat melibatkan IDI untuk bisa bersama-sama menganalisa lebih jauh penyebab tingginya angka kematian di Indonesia.

"Apakah faktor tidak ada obat, apaakah faktor tidak ada alat kesehatan atau faktor SDM nya atau terlambat penanganan bisa juga ya karena isolasi Mandiri terlambat penanganan itu adalah tugas Kementerian Kesehatan. Harusnya secepatnya dilakukan analisis secara bersama-sama dan tentunya Kementerian Kesehatan melibatkan IDI untuk menganalisis hal itu," pesan Slamet.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini