TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu badai sitokin.
Lengkap dengan penjelasan mengenai gejala beserta penyebab terjadinya badai sitokin.
Sitokin adalah salah satu protein yang bertugas dalam sistem kekebalan.
Dikutip dari verywellhealth.com, pada keadaan normal sitokin membantu sistem kekebalan untuk menangani zat menular seperti virus atau bakteri.
Namun jika diproduksi secara berlebih sitokin dapat meradang.
Badai sitokin ini terjadi ketika tubuh melepaskan sitokin yang berlebihan ke darah.
Sitokin berlebih ini akan mengakibatkan terjadinya peradangan dan pembekuan darah.
Peradangan ini kemudian akan membuat organ tubuh menjadi rusak dan gagal berfungsi.
Badai sitokin harus diwaspadai karena dapat menyebabkan kematian.
Pada penderita Covid-19, peningkatan sitokin dapat menyebabkan gangguan akut pada pernapasan.
Gangguan pernapasan merupakan penyebab utama orang yang menderita Covid-19.
Gejala Badai Sitokin
Berikut ini beberapa gejala badai sitokin yang perlu kita ketahui:
- Demam dan kedinginan
- Kelelahan
- Pembengkakan ekstremitas
- Mual dan muntah
- Sakit otot dan sendi
- Sakit kepala
- Ruam
- Batuk
- Sesak napas
- Napas cepat
- Kejang
- Kejang
- Kesulitan mengendalikan gerakan
- Kebingungan dan halusinasi
- Kelesuan dan respons yang buruk
- Pembekuan darah
Penyebab Badai Sitokin
- Kelainan Genetik
Orang dengan kelainan genetik familial hemophagocytic lymphohistiocytosis (HLH) yang menyebabkan adanya gangguan pada sel sistem kekebalan tubuh ini cenderung berpotensi mengalami badai sitokin.
- Infeksi
Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ternyata lebih rentan menyebabkan badai sitokin dan terdapat beberapa infeksi yang dapat menyebabkan badai sitokin.
- Penyakit Autoimun
Orang yang memiliki penyakit autoimun memiliki risiko yang lebih tinggi terkena badai sitokin.
Penanganan Badai Sitokin Penderita Covid-19
Dikutip dari ners.unair.ac.id, berikut ini adalah langkah yang akan dilakukan dokter untuk menangani penderita Covid-19 yang mengalami badai sitokin:
- Pemantauan tanda-tanda vital, yang meliputi tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan suhu tubuh, secara intensif
- Pemasangan mesin ventilator
- Pemberian cairan melalui infus
- Pemantauan kadar elektrolit
- Cuci darah (hemodialisis)
- Pemberian obat anakinra atau tocilizumab untuk menghambat aktivitas sitokin
Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penanganan yang tepat terhadap penderita COVID-19 yang mengalami badai sitokin.
Bagi penderita COVID-19, badai sitokin bisa menyebabkan kerusakan organ yang dapat mengancam keselamatan.
(Tribunnews.com/Nadya)
Berita terkait Badai Sitokin