News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tren Kasus Indonesia Menurun 78 Persen Sejak Puncak Covid-19

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perhimpunan Kedokteran Wisata Indonesia (PERKEDWI) menggelar Pelantikan Anggota Kepengurusan PERKEDWI di Siloam Hospitals Lippo Village, Sabtu (21/8/2021). Acara pelantikan ini turut dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M. Faqih, Ketua PERKEDWI dr. Mukti E. Rahadian MARS, MPH., CEO & Deputy President Director Siloam Hospital Group, Caroline Riady dan Managing Director Siloam Hospitals Group dr. Grace Frelita. PERKEDWI sebagai wujud dukungan para Dokter di Indonesia dari sektor sumber daya manusia di bidang kesehatan dalam mendukung program pemerintah yakni Wisata Kesehatan di Indonesia.?TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan mengatakan tren kasus Covid-19 dan keterisian hunian bed pasien Covid-19 atau bed occupancy rate (BOR) mengalami penurunan.

"Tren kasus mengalami perbaikan 78 persen sejak puncaknya 15 Juli 2021 secara nasional. Sedangkan Jawa-Bali menurun 87,3 persen per kemarin. Hari ini jika baik, Indonesia kasus aktif menurun," ujar Luhut saat acara HUT ke-43 BPPT secara virtual, Senin (23/8/2021).

Luhut mengatakan, pemerintah terus gencar melakukan 3 T, yakni Testing, Tracing, dan Treatmen.

Hal itu dilakukan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.

Selain itu gencar mengkampanyekan pemakaian masker, dan mengajak masyarakat menggunakan aplikadi PeduliLindungi dan Si Lacak.

Baca juga: Bukan Hanya Negara, Masyarakat Juga Diminta Beri Perhatian kepada Ribuan Anak Yatim karena Covid

"Sudah jalan di Mal, di industri, di penerbangan, kereta api. Kita contohkan di Mal itu sudah masuk per kemarin hampir 5,6 juta. Itu menangkap 15 ribu yang positif, yang ditolak atau merah bukan berarti positif. Katakan 50 persen positif 7 ribu kali saja 6 itu bisa klaster baru. Di sini Kita stop," ucap Luhut.

Untuk mengantisipasi adanya gelombang baru, kata Luhut, pemerintah telah melakukan penambahan kapasitas tempat tidur di rumah sakit.

"Tidak buru-buru kita bongkar. Walau RSPAD di bawah 20 persen BOR, sudah dibuka tenda-tendanya tapi yang lain-lain perlu hati-hati hadapi ini," tutur Luhut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini