TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk pertama kalinya Indonesia kedatangan vaksin Johnson and Johnson yang merupakan hibah dari Pemerintah Belanda sebanyak 500 ribu dosis.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bahwa vaksin tersebut akan segera digunakan karena telah memperoleh izin penggunaan darurat atau EUA dari Badan POM pada 7 September lalu.
"Akan dipakai untuk masyarakat umum yang berusia 18 tahun ke atas dengan dosis tunggal sebanyak 0,5 ml," kata Dante saat menyambut kedatangan vaksin secara virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, (11/9/2021).
Pada tahap awal vaksin Johnson tersebut akan didistribusikan ke daerah aglomerasi.
Selain vaksin Johnson, dalam waktu bersamaan Indonesia juga kedatangan 2 juta vaksin Sinovac.
Kedatangan dua vaksin tersebut melengkapi kedatangan vaksin yang telah tiba sebelumnya.
Baca juga: Indonesia Kedatangan Vaksin Covid-19 yakni 2 Juta Dosis Sinovac dan 500 Ribu Johnson
Pada 10 September kemarin, kata dia, Indonesia juga menerima kedatangan 4 vaksin sekaligus yaitu tahap 52, 53, 54, dan 55.
Vaksin yang tiba berasal dari berbagai merk berbeda. Kedatangan pertama atau tahap ke-52 adalah vaksin Pfizer berjumlah 639.990 dosis berupa vaksin jadi. Vaksin ini tiba pukul 09:15 WIB.
Kemudian kedatangan tahap ke-53 berupa 2.079.000 dosis CoronaVac, lalu vaksin AstraZeneca dengan jumlah 615.000 dosis yang merupakan vaksin jadi, yang tiba pukul 10:10 WIB.
Serta tahap ke-55 berupa vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi berjumlah 358.700 dosis yang merupakan hibah dari Pemerintah Perancis.
Dengan kedatangan vaksin-vaksin tersebut, pemerintah kata dia optimis dapat mempercepat laju vaksinasi dengan target juta dosis vaksin perhari pada September ini.
Hingga 10 September kemarin kata dia, lebih dari 112 juta dosi vaksin Covid-19 telah disuntikan, dengan rincian 17,1 juta dosis pertama dan 40,8 juta dosis kedua.
"Laju vaksinasi di minggu pertama September ini juga sedang sangat tinggi tingginya diikuti dengan kedatangan vaksin," katanya.