Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menyampaikan, angka kematian pada penduduk lansia masih yang tertinggi akan tetapi cakupan vaksinasi untuk kelompok ini masih terbilang rendah.
Oleh karena itu, dia mendorong, stakeholder terkait, terutama di daerah, untuk menyusun kembali strategi untuk menjangkau populasi rentan ini sesuai dengan keunikan masalah di masing-masing wilayah.
Lakukan alokasi dan keistimewaan antrian khusus untuk penduduk lansia di setiap pelaksanaan vaksinasi baik yang dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) maupun yang dilakukan secara massal di beberapa tempat.
Baca juga: Cara Cek dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19, Login pedulilindungi.id atau via Aplikasi di HP
Selain itu, tempat pelaksanaan vaksinasi harus mudah dijangkau oleh lansia, baik secara geografis maupun biaya, diikuti juga dengan sosialisasi informasi dan edukasi yang mudah dipahami oleh lansia.
Komorbiditas idealnya tidak menjadi halangan bagi lansia untuk mendapatkan vaksinasi.
“Pada saat yang sama pemerintah pusat akan terus berupaya untuk memastikan ketersediaan vaksin di dalam negeri,” kata dr. Nadia, Jumat (17/9/2021).
Pemerintah akan mempercepat vaksinasi lansia, khususnya di Sumatera Barat, Aceh, Maluku Utara, dan Papua, yang cakupan vaksinasinya masih rendah.
Baca juga: Cara Daftar Vaksin Covid-19 Secara Online Lewat PeduliLindungi
Per 15 September 2021, capaian vaksinasi dosis satu pada kelompok lansia baru menyasar 5,77 juta orang lansia atau 26,78 persen dari target 21,55 juta orang.
Sementara itu, capaian vaksinasi dosis kedua mencapai 4,07 juta orang atau sekitar 18,91 persen dari target.
Padahal angka kematian lansia cukup tinggi atau 46,7 persen dari total kasus kematian akibat Covid-19.