Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau ketersediaan vaksin di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari, pada Kamis (21/10/2021).
Dalam peninjauannya itu, Muhadjir menemukan jumlah ketersediaan vaksin di Sultra masih jauh dari target.
Dia menuturkan, jumlah vaksin yang dibutuhkan untuk Sultra adalah 4 juta dosis untuk keseluruhan pelaksanaan vaksinasi tahap satu dan dua, serta untuk vaksin booster tenaga kesehatan.
"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (22/10/2021).
Muhadjir mengutarakan, jumlah vaksin yang masih sedikit itu telah berpengaruh terhadap rendahnya capaian vaksinasi yang seharusnya dicapai.
"Saya lihat tadi untuk kabupaten kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali Kota Kendari yang masih 60 persen," ungkap Muhadjir.
Dia mengungkapkan, kurangnya dosis vaksin di Sultra dikarenakan ada beberapa daerah yang harus dikebut pelaksanaan vaksinasinya.
Baca juga: Vaksin Sputnik V Masih Menjalani Pemeriksaan di Agensi Pengawas Obat Eropa
Seperti Provinsi Papua yang diprioritaskan karena adanya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).
"Selain itu juga di beberapa daerah lain karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," ucap Muhadjir.
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, per September 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama sebesar 32,36 persen atau 648.011 orang, dosis kedua sebesar 18,58 persen atau 372.166 orang, dan dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan sebesar 0,43 persen atau 8.696 orang.
Baca juga: Cara Perbaiki Data dan Download Sertifikat Vaksin Covid-19 serta Cara Kerja PeduliLindungi
Jumlah itu masih sangat timpang dari cakupan keseluruhan vaksinasi di Provinsi Sultra, yakni 2.002.579 orang.