Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menetapkan Indonesia sebagai negara dengan tingkat penularan COVID-19 rendah atau Level 1 per Senin, 25 November 2021 lalu.
Penetapan ini merupakan motivasi dan semangat baru bagi Indonesia agar segera bebas dari pandemi Covid-19.
Baca juga: CDC Setujui Vaksin Pfizer untuk Anak-anak Usia 5 Hingga 11 Tahun
Baca juga: CDC Kategorikan Indonesia Zona Hijau Covid-19, Airlangga Terus Dorong Vaksinasi
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan masyarakat diminta tidak terlena dengan penetapan status tersebut.
Ancaman gelombang ketiga dan varian baru virus corona masih terus ada.
Sejumlah negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunei, dan Thailand masih berada dalam tingkat penularan Covid-19 tinggi atau Level 4.
''Masyarakat, baik yang berada di Indonesia maupun yang hendak masuk ke Indonesia, wajib tetap disiplin protokol kesehatan dan mematuhi setiap kebijakan Pemerintah. Tidak ada toleransi bagi pihak yang melanggar ketentuan,'' katanya di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (1/11/2021) lalu.
Baca juga: Tiga Provinsi Alami Kenaikan Kasus Covid-19 Pekan Ini, IGD RS Penuh Tanpa Antrian Pasien
Baca juga: Menkes: Kita Akan Mati-matian Pertahankan Landainya Kasus Covid-19 di Indonesia
Dengan status tersebut, pemerintah terus meningkatkan kualitas penanganan pandemi melalui deteksi dengan meningkatkan tes epidemiologi, meningkatkan rasio kontak erat yang dilacak, dan surveilans genomik.
Tak hanya itu, pemerintah juga melakukan penguatan dari sisi terapeutik dengan mengonversi tempat tidur di rumah sakit sebanyak 30-40 persen dari total kapasitas RS & pemenuhan suplai oksigen, alat kesehatan & SDM, mengerahkan tenaga kesehatan cadangan, pengetatan syarat masuk RS, dan pemanfaatan isolasi terpusat.
Terkait vaksinasi, pemerintah mengalokasikan vaksin sebanyak 50 persen di daerah dengan kasus dan mobilitas tinggi, memperbanyak sentra vaksinasi, memberlakukan syarat kartu vaksin, dan mempercepat vaksinasi.
Pemerintah juga memperkuat implementasi PPKM Level 1-4 dan memanfaatkan teknologi digital dalam implementasi protokol kesehatan.
Hal senada juga diungkap, Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) M. Adib Khumaidi.
Ia menilai, jika kondisi pelandaian kasus Covid-19 di Indonesia berlangsung terus maka status pandemi dapat berubah menjadi endemi.
Adib berharap protokol kesehatan terus diterapkan serta cakupan vaksinasi dipercepat dan diperluas.
Hal itu disampaikan Adib dalam dialaog FMB9 yang digelar virtual, Selasa (2/11/2021).
"Kita bisa melihat pada bulan November Desember, kita lihat naik atau tidak. Jika naik kita bersiap. Tapi kalau dari Desember -Januari itu tidak ada kenaikan dan cenderung melandai maka masuk ke dalam kondisi yang disebut dengan endemi," ujar Adib.