News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tekan Harga Tes PCR, Metode Pooliing Sypecimens Jadi Alternatif Pemeriksaan Covid-19 di Indonesia

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Untuk mendukung penanganan pandemi Covid19, ARTOTEL Gajahmada Semarang berkerja sama dengan RS. Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang dan Medico menyediakan layanan PCR Swab Drive Thru yang dibuka untuk umum mulai pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB di parkir VIP ARTOTEL, Kamis (29/7/21). Untuk tes anti gen cukup membayar 195 ribu dan PCR 725 ribu. Pelayanan tes PCR Swab Drive Thru ini berlangsung hingga 26 Oktober 2021. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Golden standart deteksi SARS-COV2 adalah pemeriksaan melalui Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

RT-PCR terbilang mahal, karena sejumlah komponennya harus didatangkan dari luar negeri.

Metode Pooling Specimen atau penggabungan spesimen dapat menjadi salah satu solusi untuk menekan mahalnya biaya tes RT-PCR.

Staf Ahli Menteri Kesehatan RI Bidang Penanggulangan Covid-19, Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc menyampaikan, secara umum pooling specimens dilakukan dengan menggabungkan sejumlah sampel dari beberapa pasien untuk dilakukan satu kali pemeriksaan dengan satu reagen atau cairan untuk tes covid-19.

Adapun sampel harus berasal satu komunitas atau populasi, misalnya satu kelas atau satu kantor.

"Jika ternyata dalam penggabungan sampel yang dites kemudian ternyata positif, maka akan diperiksa lagi satu per satu, dan layaknya dalam pooling test ini paling banyak 5 sampel yang digabungkan. Sehingga lebih murah apalagi jika dalam jumlah yang masif," ungkap Andani saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Mengenal PT GSI, Perusahaan Milik Luhut Binsar Pandjaitan yang Disebut Ikut Berbisnis PCR

Ia yang juga merupakan Kepala Laboratorium Diagnostik Universitas Andalas mengungkapkan, swab antigen pada orang tanpa gejala memiliki sentifitas 40 persen berdasarkan laporan Centers for Disease Control (CDC).

Sementara itu, penggunaan swab antigen di Indonesia sangat banyak, terlebih kini sering digunakan untuk memenuhi aturan skrining perjalanan maupun kegiatan lainnya.

Hal inilah yang mendasari penggunaan pengabungan spesimen dapat menghemat pembiayaan.

Adapun beberapa daerah Indonesia telah menerapkan pooling ini, seperti Sumatera Barat, Riau, NTT, dan untuk Jawa Tengah digunakan untuk kluster lansia.

"Pooling specimen ini bisa diterapkan untuk keperluan mobilisasi sosial seperti, perjalanan dengan penggunaan pesawat terbang, dengan syarat waktu penyelesaian 24 jam, tentunya ini bisa dilakukan," tambah Andani.

Andani menekankan, metode ini tidak mengurangi kualitas deteksi Covid-19, karena dapat mendiagnosis seseorang layaknya menjalani tes RT-PCR.

"Saat sering digunakan untuk keperluan skrining di kantor, sekolahan, dan lain-lain maka tidak lama lagi kita akan menuju fase endemi. System ini bisa digunakan untuk kepentingan yang lain secara masif di Indonesia," harap Andani.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini