Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lead Advokasi LaporCovid-19 Agus Sarwono mengatakan, program vaksinasi Covid-19 yang telah bergulir lebih dari 9 bulan masih sulit dijangkau masyarakat pedalaman.
"Kita sangat paham bahwa geografis kita juga sangat besar tapi alangkah baiknya jika proses pelaksanaan koordinasi juga sampai ke pelosok-pelosok," ujar Agus dalam diskusi virtual bertajuk Tantangan Vaksinasi Inklusif Bagi Masyarakat Adat dan Kelompok Rentan, Rabu (10/11/2021).
Menurut Agus, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harusnya bisa menyentuh masyarakat pedalaman, jika berkaca pada kegiatan pemilihan umum atau (Pemilu).
"Faktanya proses distribusi surat suara itu bisa dilakukan sampai dengan pelosok-pelosok. Kita tahu bahwa untuk mendistribusikan juga tidak mudah karena memang membutuhkan rantai dingin yang solid. Namun dengan perencanaan matang kita juga pasti bisa. Kita punya pengalaman baik kok soal program vaksin dan imunisasi," ungkap Agus.
Adapun faktor vaksinasi Covid-19 sulit menjangkau masyarakat pedalaman menurut LaporCovid-19 adalah kesulitan menjangkau fasilitas, kemudian literasi berbasis komunitas.
Baca juga: Pfizer Telah Ajukan Permohonan Vaksinasi Bagi Anak 5-11 Tahun di Jepang
"Soal koordinasi antar pihak seharusnya pemerintah pusat, pemerintah daerah dari seluruh kementerian lembaga juga berkoordinasi secara maksimal untuk dapat mendistribusikan vaksin," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengakui, vaksinasi untuk masyarakat adat di wilayah pedalaman memiliki tantangan khusus.
Kementerian Kesehatan pun bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk membantu distribusi vaksinasi ke wilayah pelosok.
Baca juga: Vaksinasi Anak Dinilai Penting, Agar Masyarakat Produktif dan Aman dari Covid-19
Pihaknya terus berupaya mengakses dan mengedukasi masyarakat adat melalui kerjasama dengan klub pencinta alam, di mana tenaga vaksinator tentunya datang setelah koordinasi dengan para pencinta alam ini.
"Jadi inilah salah satu yang kita lakukan. Jadi memang tidak bisa mengatakan bahwa surat suara bisa dikirim tapi kalau vaksin mungkin dikirim bisa sampai di sana harus disimpan, bagaimana mengolah memastikan bahwa itu kualitasnya tetap baik tentunya berbeda dengan surat suara ya. Jadi ini harus dipikirkan bersama," ujar Nadia.