TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai asal-usul nama Omicron yang diambil dari huruf Yunani serta cara mengucapkan dan artinya.
Varian baru virus Corona yang dikenal dengan nama Omicron adalah varian ke-13 dari virus SARS-CoV-2.
Kelompok Penasihat Teknis Badan Kesehatan Dunia (WHO) tentang Evolusi Virus mengatakan, varian Omicron naik ke tingkat yang mengkhawatirkan.
Hal ini mengingat beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilaku varian ini, misalnya, pada seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit tersebut.
Baca juga: Presiden Ingatkan Bahaya Gelombang Keempat Pandemi Covid-19 Varian Omicron
Berasal dari huruf Yunani
Pada Mei lalu, WHO mengumumkan menggunakan sistem baru untuk penamaan varian guna menghindari kebingungan dan stigma ke negara-negara di mana varian pertama kali didokumentasikan, yakni menggunakan huruf Yunani.
Selain itu, WHO juga mengatakan, tujuan penggunaan alfabet Yunani adalah untuk memudahkan dan lebih praktis bagi komunitas non-ilmiah untuk membahas variannya.
Mengutip usatoday.com, Profesor Penyakit Menular dan Obat-obatan sekaligus Direktur Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, Dr. Waleed Javaid, mengatakan ia telah menemukan penggunaan huruf Yunani sangat membantu ketika berkomunikasi dengan pasien atau anggota staf yang tidak terlatih dalam memahami aspek teknis dari perbedaan varian.
Perlu diketahui, memanggil varian menggunakan nama negara juga dapat menimbulkan stigma yang tidak adil ketika varian tersebut mungkin tidak berasal dari negara tersebut dan baru pertama kali terdeteksi di sana.
Omicron adalah huruf ke-15 dalam alfabet Yunani, dengan menggunakan simbol huruf besar "Ο" dan huruf kecil "ο".
Menurut kamus Merriam-Webster, terjemahan literalnya dalam bahasa Yunani berarti "o kecil."
Omikron dapat diucapkan, baik ä-mə-ˌkrän atau ō-ˈmī-(ˌ)krän, menurut Merriam-Webster.
Varian Covid-19
Saat ini terdapat lima varian Covid-19 yang menjadi perhatian, yaitu Alfa, Beta, Gamma, Delta, dan Omicron.
Di sisi lain, ada dua varian dengan nama lambda dan mu.
Kemudian, Kappa, Iota, dan Eta adalah tiga varian sebelumnya yang sekarang diklasifikasikan sebagai varian yang sedang dipantau.
Sementara itu, Epsilon, Zeta, dan Theta adalah varian yang sebelumnya dipantau.
WHO mengatakan, varian dalam pemantauan memiliki perubahan genetik yang diduga memengaruhi karakteristik virus dengan beberapa indikasi bahwa dapat menimbulkan risiko di masa depan.
Namun, bukti dampak fenotipik atau epidemiologis saat ini tidak jelas dan memerlukan pemantauan yang ditingkatkan serta penilaian ulang sambil menunggu bukti baru.
Kemudian, varian yang sebelumnya dipantau memenuhi salah satu di antara kriteria berikut ini:
- Varian tidak lagi beredar pada tingkat signifikansi kesehatan masyarakat global;
- Varian telah beredar untuk waktu yang lama tanpa berdampak pada situasi epidemiologis secara keseluruhan; atau
- Bukti ilmiah menunjukkan bahwa varian tersebut tidak terkait dengan properti apapun.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Omicron