News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

15 Persen Kasus Baru Covid-19 di Belanda Dikaitkan dengan Strain Omicron

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 varian Omicron.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, AMSTERDAM - Ketua tim manajemen wabah di Belanda, Jaap van Dissel mengatakan bahwa antara 10 hingga 15 persen kasus infeksi baru virus corona (Covid-19) di negara itu dikaitkan dengan varian Omicron.

Ilmuwan tersebut menekankan bahwa saat ini jumlahnya terus berlipat ganda setiap 2,5 hari.

Baca juga: 2 Kasus Varian Omicron Kembali Ditemukan, Total 5 Kasus di Indonesia, Semua Karantina di Wisma Atlet

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Varian Omicron, Belanda Lockdown hingga 14 Januari 2022

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (22/12/2021), tekanan pada sistem perawatan kesehatan negara itu, kata dia, akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Meskipun sistem penguncian (lockdown) telah diberlakukan sejak 19 Desember lalu.

"Bahkan di tengah lockdown, kita dapat mengharapkan 100 hingga 150 rawat inap sehari, dengan asumsi bahwa varian Omicron akan memicu jumlah rawat inap yang sama dengan varian Delta," kata van Dissel, dalam pengarahan parlemen Belanda.

Gambar protein lonjakan strain Omicron ditemukan di Jepang. Warna jingga (oranye) merupakan lokasi mutasi yang diduga terlibat dalam pengikatan reseptor manusia (massa warna hijau di kiri atas) dan antibodi. Warna biru dan biru muda digambar menggunakan CoVsurver, merupakan lokasi mutasi lainnya. (Foto Asahi)

Dissel mencatat bahwa belum ada bukti konklusif bahwa varian baru Covid-19 itu cenderung menyebabkan infeksi yang parah seperti yang disebabkan oleh varian sebelumnya.

Sebelumnya pada hari Minggu lalu, Belanda telah mengumumkan bahwa aturan lockdown akan diberlakukan hingga 14 Januari 2022 untuk menekan penyebaran varian Omicron.

Semua bar, restoran, kafe, bioskop, museum, teater, pusat kebugaran, serta toko yang tidak menjual barang-barang penting telah ditutup untuk sementara waktu.

Perlu diketahui, negara itu telah mengalami peningkatan kasus positif Covid-19, meskipun faktanya lebih dari 65 persen populasinya telah divaksinasi secara lengkap.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini