Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Kepala Ahli Epidemiologi Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci mengatakan pada hari Minggu lalu bahwa gelombang infeksi yang disebabkan oleh varian baru virus corona (Covid-19) Omicron mungkin saja akan membuat rumah sakit negara itu dibanjiri pasien.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (28/12/2021), ia mengakui bahwa Omicron memang hanya menyebabkan gejala yang lebih ringan dibandingkan varian sebelumnya.
Baca juga: Fakta Pasien Positif Omicron Lolos dari Wisma Atlet, Siapa Sosoknya? Berikut Kronologinya
Baca juga: Australia Catat Kematian Omicron Pertama dan Tetap Berpegang pada Rencana Pembukaan Kembali
Namun menurutnya, semua pihak harus tetap meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi varian ini.
Karena dirinya menilai mungkin saja kasus rawat inap mengalami lonjakan, meskipun tingkat keparahan yang ditimbulkan tergolong rendah.
"Meskipun kami senang dengan bukti dari beberapa negara yang tampaknya tingkat keparahannya lebih rendah, kami harus berhati-hati agar kami tidak berpuas diri tentang itu. Ini mungkin masih mengarah pada banyak masalah, rawat inap di AS," kata Fauci.
Penasihat Medis Utama Presiden AS Joe Biden ini menambahkan, melihat data yang dimiliki Inggris menunjukkan bahwa strain yang sangat bermutasi ini, meskipun bersifat lebih menular dibandingkan Delta, namun hanya menyebabkan lebih sedikit kasus rawat inap dengan durasi yang lebih singkat.
AS telah melaporkan rata-rata 150.000 kasus harian pada pekan lalu dan penghitungan ini kemungkinan akan jauh lebih tinggi.