“Hari ini 152, ada tambahan 16 dibandingkan dua hari lalu, semuanya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.”
“Dari 152 kita tahu ada 6 sudah merupakan transmisi lokal.”
“Sebagian besar di Jakarta dan ada yang datang dari Medan dan Bali, serta Surabaya,” katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, sebagian kasus yang terkonfirmasi Omicron tanpa gejala dan setengahnya bergejala ringan.
“Dari 152 yang masuk Indonesia setengahnya tanpa gejala dan setengahnya sakit ringan.”
“Artinya, tidak memerlukan oksigen, saturasinya masih di atas 95 persen dan 23 persennya atau 34 orang sudah sembuh dan kembali ke rumah,” tutur Menkes,
Hingga kini, pasien Omicron tidak membutuhkan membutuhkan perawatan serius di rumah sakit.
Cukup diberikan obat dan vitamin, sehingga bisa kembali ke rumah.
Untuk itu, Menkes mengimbau masyarakat Indonesia agar tetap waspada meski kasus Omicron di Indonesia cukup rendah.
“Pesannya adalah kita tetap waspada.”
“Indonesia alhamdulillah relatif rendah kalau dilihat popolasinya dan luas geografisya,” ucap Budi.
Kasus Omicron yang relatif rendah, kata Budi, dikarenakan Indonesia berhasil mencegah penyebarannya melalui karantina ketat.
“Ini berhubung karantina kita sudah ketat, kita berhasil menahan masuknya Omicron ke dalam,” jelasnya.
Sebelumnya, temuan kasus Omicron di Indonesia pertama kali diumumkan pada tanggal 16 Desember 2021.
Jumlah kasus terus bertambah hingga Senin (3/1/2021).
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona