Menurut Maria, saat ini belum ada obat spesifik untuk pengobatan covid-19. Terapi yang digunakan termasuk antivirus dan antibiotik hanya meredakan gejalanya.
Selain obat-obatan, langkah-langkah pencegahan seperti upaya pemerintah untuk memvaksinasi masyarakat sedang dilakukan. Meski vaksin sedang didistribusikan dan program vaksinasi tengah berjalan, upaya lain untuk mengurangi dampak covid-19 tetap diperlukan.
Dalam situasi belum ada obat yang efektif menangani covid-19, kombinasi Channa striata, Curcuma xanthoriza, dan Moringa oleifera dalam Onoiwa MX dapat dimanfaatkan dalam pengobatan virus itu.
Kombinasi ini dapat menghambat fusi dan masuknya virus ke dalam sel, sementara obat lain menginternalisasi target beberapa komponen virus dan memberi sinyal pada sel untuk menghentikan penyebaran virus.
Pencarian terbaru untuk pengobatan infeksi SARS-Cov2 di PubMed mengungkapkan bahwa penggunaan obat-obatan tradisional dalam mengobati covid-19 menunjukkan potensi tinggi kurkumin dalam temulawak untuk menetralkan aktivitas virus serta daun kelor yang berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh.
Berikut sejumlah gejala Omicron yang dirangkum dari sejumlah literatur.
1. Sakit Kepala
Sakit kepala biasanya bisa berlangsung lebih dari tiga hari dan cenderung sulit dihilangkan dengan obat penghilang rasa sakit.
Baca juga: UPDATE Corona 5 Januari 2022: Kasus Bertambah 404 Pasien, 180 Orang Sembuh
2. Pilek & Bersin
Saat mengalami Covid-19 tingkat rendah, pilek kemungkinannya pilek lebih mungkin disebabkan karena memang alergi atau penyakit lainnya.
Cukup sulit menyebut pilek sebagai gejala definitif umum utamanya selama musim dingin.
3. Sakit Tenggorokan
Sakit tenggorokan pada Covid-19 biasanya cenderung lebih ringan dan berlangsung tak lebih dari 5 hari.
4. Kehilangan Penciuman