Menurut Dicky, proteksi atau imunitas dari infeksi sebelumnya akan menurun di bulan Februari-Maret. Sehingga artinya rawan kelompok masyarakat terkena paparan virus Covid-19.
Kedua, Indonesia masih memiliki populasi yang belum divaksin penuh. Jumlahnya juga cukup signifikan.
Ia pun mencontohkan Singapura yang mengalami ledakan dengan jumlah penduduk hanya 20 persen di bawah 10 juta. Sedangkan cakupan vaksin Covid-19 di Singapura terhitung tinggi.
"Kita yang belum divaksin lengkap ini setidaknya 20 persen Indonesia dari total penduduk yaitu 280 juta, tentu angkanya lebih lagi," kata Dicky menambahkan.
Baca juga: Kapan Pasien Covid-19 Varian Omicron Dikatakan Sembuh? Ini Prediksi Puncak Kasus Omicron
Ia pun mengingatkan bahwa varian Delta varian itu belum berakhir masa krisisnya.
Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021.
Meskipun bekal imunitas lebih besar, Omicron kombinasi dengan delta bisa bersikulasi. Bukan hanya kalangan belum divaksinasi bahkan divaksinasi lengkap.
"Kemudian, angka tertinggi kasus indonesia prediksinya, kalau bicara 300 ribuan bisa menjadi rujukan. Tapi prediksi saya setengah dari itu yaitu sekitar 150 ribuan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)
Baca berita lainnya terkait Virus Corona.