TRIBUNNEWS.COM - Berikut update kasus positif virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat pada Jumat (14/1/2022).
Hari ini, terdapat penambahan kasus virus corona sebanyak 850 kasus.
Penambahan kasus baru itu menjadikan total kasus Covid-19 di Indonesia kini menjadi 4.269.740 kasus.
Data tersebut berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima Tribunnews.com pada Jumat pukul 17.15 WIB.
Baca juga: Update Covid-19 Global 14 Januari 2022: Kasus Baru Bertambah 3.006.762, Total Kasus 320.462.069
Kabar baiknya, sebanyak 353 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh.
Jumlah pasien sembuh diketahui bertambah menjadi 4.117.700 pasien.
Sementara itu, pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 bertambah sebanyak 8 pasien.
Sehingga, total pasien yang meninggal dunia karena Covid-19 menjadi 144.163 pasien.
Penambahan kasus tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Siswa dan Guru Terpapar Covid-19, 7 Sekolah di Jakarta Timur Ditutup Sementara
Alasan Adanya Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Pada Februari Mendatang
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, pemerintah prediksi puncak kasus Covid-19 varian Omicron akan terjadi pada Februari mendatang.
Prediksi tersebut pun senada dengan Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman.
Ia pun menyebutkan alasan kenapa lonjakan kasus diprediksi pada Februari- Maret.
"Masyarakat Indonesia yang mayoritas terpapar Covid-19, terinfeksi dan memiliki imunitas paling besar adalah saat terinfeksi Covid-19 pada gelombang Delta di Juli-Agustus lalu," kata Dicky pada Tribunnews Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Penjelasan Kemlu Terkait Tingginya Tingkat Kematian WNI di Arab Saudi Akibat Covid-19
Menurut Dicky, proteksi atau imunitas dari infeksi sebelumnya akan menurun di bulan Februari-Maret. Sehingga artinya rawan kelompok masyarakat terkena paparan virus Covid-19.
Kedua, Indonesia masih memiliki populasi yang belum divaksin penuh. Jumlahnya juga cukup signifikan.
Ia pun mencontohkan Singapura yang mengalami ledakan dengan jumlah penduduk hanya 20 persen di bawah 10 juta. Sedangkan cakupan vaksin Covid-19 di Singapura terhitung tinggi.
"Kita yang belum divaksin lengkap ini setidaknya 20 persen Indonesia dari total penduduk yaitu 280 juta, tentu angkanya lebih lagi," kata Dicky menambahkan.
Baca juga: Kapan Pasien Covid-19 Varian Omicron Dikatakan Sembuh? Ini Prediksi Puncak Kasus Omicron
Ia pun mengingatkan bahwa varian Delta varian itu belum berakhir masa krisisnya.
Indonesia dikhawatirkan menghadapi kombinasi masalah yang lebih serius dibandingkan tahun 2021.
Meskipun bekal imunitas lebih besar, Omicron kombinasi dengan delta bisa bersikulasi. Bukan hanya kalangan belum divaksinasi bahkan divaksinasi lengkap.
"Kemudian, angka tertinggi kasus indonesia prediksinya, kalau bicara 300 ribuan bisa menjadi rujukan. Tapi prediksi saya setengah dari itu yaitu sekitar 150 ribuan," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)