"Dan akan banyak orang yang terkena dan tidak perlu ke rumah sakit.
Baca juga: Vaksin Booster Gratis, Epidemiolog Sebut Itu Dapat Percepat Capaian Vaksin Covid-19
"Sehingga strategi layanan dari Kementerian Kesehatan akan digeser yang sebelumnya fokusnya ke rumah sakit, sekarang fokusnya ke rumah," sambung Menkes Budi.
Oleh sebab itu, pemerintah akan sesegera mungkin menyiapkan platform ini agar dapat segera bisa diakses seluruh masyarakat.
Sebelumnya, Kemenkes juga sudah melakukan penelitian terhadap 414 pasien Omicron.
"(Pemerintah merumuskan) apa gejalanya, gejala apa yang hanya perlu dirawat dirumah, gejala apa yang hanya perlu dirawat diisolasi terpusat seperti Wisma Atlet dan gejala seperti apa yang masuk rumah sakit mana yang sedang dan mana yang berat," lanjut Menkes Budi.
Untuk itu, Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir.
"Kembali lagi, kita akan menghadapi gelombang dari Omicron ini, tidak usah panik."
"Kita sudah mempersiapkan diri dengan baik dan pengalaman (riwayat pasien) menunjukkan meskipun Omicron (kasus) naiknya cepat, tapi (kasus) turunnya juga cepat."
"Tapi jangan sampai lupa prokes, disiplin melakukan surveilans, dan percepat juga vaksinasi," pungkas Menkes.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)
Baca berita lain terkait Penanganan Covid-19