Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan memprediksi soal puncak gelombang varian Omicron di Indonesia.
Berdasarkan pengalaman dari negara lain, Luhut menyebut Indonesia akan mengalami puncak gelombang Omicron pada awal Februari 2022.
Ia menambahkan, gelombang Omicron akan mencapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari.
"Dari hasil pengamatan terhadap pengalaman negara lain, varian Omicron menacapai puncaknya dalam kisaran waktu 40 hari, lebih cepat dari varian Delta."
"Untuk kasus Indonesia, kita perkiraan puncak gelombang Omicron awal Februari," kata Luhut, dikutip dari tayangan Youtube Kemenko Marves, Rabu (12/1/2021).
Baca juga: Pasien Covid-19 Varian Omicron Wajib Isolasi di Rumah Sakit, Ini Penjelasannya
Di sisi lain, Luhut memperkirakan sebagian besar kasus Omicron akan bergejala ringan.
Untuk itu, strategi penanganan Omicron akan berbeda dengan varian Delta.
"Sebagian besar kasus yang terjadi diperkiraan akan bergejala ringan, sehingga strateginya juga akan berbeda dengan varian delta," ujarnya.
Luhut mengakui Indonesia sudah jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang Covid-19 Omicron.
Baca juga: UPDATE Kasus Omicron 14 Januari 2022 di Indonesia : Tambah 66 Positif, Total 572 Orang
Hal tersebut lantaran tingkat vaksinasi serta testing, tracing, dan treatment yang lebih tinggi dibanding tahun kemarin.
"Indonesia saat ini jauh lebih siap dalam menghadapi potensi gelombang varian Omciron."
"Tingkat vaksinasi kita sudah tinggi, kapasitas testing dan tracing juga sudah tinggi, sistem kesehatan juga sudah lebih baik, termasuk dalam hal obat-obatan," kata Luhut.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Maliana)