TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi memastikan kondisi kesehatan dan memberikan perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) di wilayahnya pasca-mewabahnya varian Omicron di sana.
Di Tunisia, kasus Omicron tercatat pertama pada 3 Desember 2021 dan pada Januari 2022, tercatat menjadi 33 kasus.
Pemerintah Tunisia telah menerapkan jam malam dari Pukul 22.00-05.00 untuk membatasi aktivitas publik, sehingga penyebaran Omicron dapat diantisipasi dengan baik.
"Di tengah merebaknya varian Omicron, KBRI Tunisia terus memonitor kondisi WNI di lapangan, yang secara umum berada di Kawasan Ma'qil Za'im, Tunis dan Kairouan."
"Alhamdulillah, secara umum WNI kita dalam keadaan sehat," ujar Pria yang dikenal dengan sapaan Gus Mis kepada Tribunnews.com, Selasa (18/1/2022).
Gus Mis menjelaskan, saat ini di Tunisia terdapat 203 WNI.
Baca juga: Pertama Kalinya, Negara Tunisia Punya Perdana Menteri Perempuan
Sebanyak 150 di antaranya adalah mahasiswa di Universitas Zaytunah dan Universitas Kairouan.
Menurut dia, hingga saat ini, 100 persen WNI sudah divaksin dua kali.
Hanya tersisa 26 anak WNI yang belum divaksin karena mereka dalam usia di bawah 12 tahun sesuai kebijakan Pemerintah Tunisia.
"Sebagian WNI sudah bergiliran untuk mendapatkan vaksin booster," jelasnya.
Gus Mis pun telah membagikan sembako dan obat-obatan kepada WNI di Tunisia.
Selain itu Gus Mis sudah memerintahkan KBRI Tunisia untuk menyediakan obat-obatan dan membagikannya kepada WNI yang sakit.
"Ini dikoordinir langsung oleh Persatuan Pelajar Indonesia Tunisia."
"Saya setiap hari memonitor kondisi kesehatan WNI, dan akan mengambil langkah-kangkah yang semestinya untuk memberikan perlindungan bagi WNI kita di Tunisia. (*)