Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pencegahan terinfeksi Covid-19 bisa dilakukan dengan berbagai cara.
Satu di antaranya adalah segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi.
Apa pun jenis vaksinnya, semua efektif memberikan perlindungan terhadap semua varian Covid-19.
Sehingga, tidak perlu untu memilih jenis vaksin.
Pemerintah pun kini telah menjalankan program dosis ketiga atau booster untuk mereka yang telah melakukan vaksin primer.
Namun ada yang mempertanyakan apakah penggunaan vaksin booster dapat menyebabkan overdosis.
Hal ini langsung ditanggapi oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro.
Baca juga: Cek Tiket dan Jadwal Vaksin Booster Melalui PeduliLindungi, Ini Caranya
"Tidak bisa over dosis ya. Memang jangan mikir kebanyakan dosis. Hal alamiah yang wajar, ternyata berdasarkan penelitian, antibodi akan menurun seiring berjalan waktu," ungkap Reisa pada siaran Radio RRI, Rabu (19/1/2022).
Dalam riset, setelah 6 bulan penyuntikan vaksin lengkap, maka antibodi sudah turun. Sehingga butuh booster.
Karena dilihat dari vaksin lain yang tersedia,banyak untuk penyakit berbahaya lainnya.
Tidak hanya vaksin booster.
Vaksin terhadap beberapa penyakit berbahaya lain, seperti BCG untuk TBC, DPT untuk difteri, maupun vaksin influenza, juga harus diberikan kembali dengan jarak waktu yang ditentukan.
Baca juga: Cegah Peningkatan Omicron, Kapolri Tekankan Disiplin Prokes Hingga Vaksinasi Booster
"Jadi jangan ketakutan kalau misalnya booster ini jadi over dosis. Memang hitungannya seperti itu. Dan dijamin emergency use dari BPOM. Sudah terjamin aman, brmutu dan berkhasiat," ujarnya.