News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Update Corona 19 Januari 2022: Tambah 1.745 Kasus Baru, 504 Sembuh, 9 Meninggal Dunia

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Update Covid-19. Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.745 pasien dan kasus kematian bertambah 9 jiwa, Rabu (19/1/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah merilis data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 1.745 pasien, Rabu (19/1/2022).

Kemarin, tambahan kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan dibanding hari sebelumnya, yakni 1.362 kasus.

Total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 4.275.528 hingga kini.

Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 504 orang, jadi jumlahnya mencapai 4.120.540  orang.

Baca juga: Dana untuk Bangun IKN Jangan Sampai Ganggu Penanganan Covid-19

Dikutip dari data Kemenkes, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 9 jiwa.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 144.192 jiwa.

Adapun, untuk kasus aktif di Indonesia sebanyak 10.796 orang.

Mengenai vaksinasi, sudah lebih dari 120 juta warga Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap atau 2 dosis vaksinasi Covid-19 hingga Rabu siang.

Total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 178.261.136 orang.

Kemudian, sebanyak 121.566.591 dosis kedua telah disuntikkan ke warga.

Sebanyak 3.253 siswa SD/setingkat SD mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun yang berlangsung di KRI Surabaya-591, di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (6/1/2022). U (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Pemerintah Memprediksi Puncak Kenaikan Kasus Omicron pada Pertengahan Februari 2022

Pemerintah memprediksi puncak gelombang kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terjadi pada pertengahan Februari sampai awal Maret 2022.

Hal itu, berdasarkan perkembangan kasus Omicron di berbagai negara yang juga mengalami kenaikan.  

Untuk itu, pemerintah telah menyiapkan berbagai Langkah mitigasi untuk menekan lonjakan kasus Omicron di Indonesia.

Mulai dari meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan hingga menggencarkan vaksinasi di seluruh wilayah.

“Berdasarkan berbagai data yang telah kita amati. Dari hasil trajectory kasus Covid-19 di Afrika Selatan, puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini.”

“Namun, pemerintah akan melakukan berbagai langkah mitigasi agar peningkatan kasus yang terjadi lebih landai dibandingkan dengan negara lain sehingga tidak membebani sistem kesehatan kita,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Sekretariat Kabinet RI.

Menurutnya, berbagai langkah mitigasi itu, ialah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi, dan pengetatan mobilitas yang akan menjadi opsi terakhir untuk dilakukan.

Luhut pun mengimbau agar perkantoran menerapkan work from home (WFH) bagi karyawannya untuk mengurangi aktivitas berkumpul.

“Kami mengimbau kalau di kantor tidak perlu 100 persen tidak usah 100 persen yang hadir, jadi dilihat situasinya, bisa diatur kantor masing-masing,” jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan, pemerintah akan melakukan akselerasi vaksin booster bagi seluruh masyarakat.

Utamanya, yang tinggal di wilayah Jabodetabek dan penegakan protokol kesehatan yang dilakukan lebih masif untuk menahan laju penyebaran kasus.

Ia menegaskan, hanya yang sudah vaksinasi dua kali dapat beraktivitas di tempat publik.

Oleh karena itu, Menko Marves meminta masyarakat yang belum vaksinasi segera melakukan vaksinasi.

Kemudian, pemerintah juga akan terus mendorong vaksinasi dosis kedua untuk umum dan lansia, terutama di provinsi dan kabupaten/kota yang belum mencapai 70 persen dari target sasaran, sebagaimana dilansir Setkab.go.id.

Baca juga: Varian Omicron Meningkat, KPAI Sebut Jaga Jarak Sulit Dilakukan Selama PTM Berlangsung

Meski Omicron diprediksi puncak kenaikan kasusnya pada bulan Februari, Luhut menegaskan pemerintah siap menghadapi Omicron.

“Perlu saya tegaskan sekali lagi bahwa pemerintah memastikan sistem kesehatan kita hari ini sudah cukup siap untuk menghadapi Omicron ini.”

“Namun, langkah-langkah preventif yang berasal dari kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan merupakan kunci utama penekanan laju penyebaran kasus ini,” tandasnya.

Pemerintah mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri untuk kegiatan yang tidak esensial.

Catatan Redaksi:

Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. 

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto)

Simak berita lainnya terkait Virus Corona

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini