TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa jumlah kasus rawat inap Covid-19 akibat Omicron di Indonesia bisa lebih tinggi daripada akibat varian Delta beberapa waktu lalu.
Hal itu terjadi apabila kenaikan jumlah kasus harian Covid-19 tiga kali lebih besar dari pada puncak Delta yakni 56 ribuan kasus.
"Jumlah rawat inap rumah sakit Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta, apabila kasus harian meningkat lebih dari tiga kali seperti tahun lalu. Kita lihat hampir 56.000, bisa saja nanti 3 kali dari itu, bila kita tidak berhati-hati," kata Luhut dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, (31/1/2022).
Namun kata Luhut pemerintah memperkirakan kondisi tersebut kecil kemungkinannya terjadi.
Berdasarkan berbagai model simulasi yang dilakukan pemerintah bersama pakar, kasus harian Covid-19 di Indonesia saat ini masih di bawah puncak varian delta.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Perusahaan Non-esensial Diminta Segera Terapkan WFH
"Jadi kita tidak perlu khawatir mengenai berlebihan tetapi kita tetap super waspada," katanya.
Prediksi pemerintah tersebut berdasarkan data dari sejumlah sumber yang menunjukkan tingkat rawat inap Omicron di beberapa negara seperti Amerika Serikat Israel, Afrika Selatan maupun di Inggris yang ternyata jauh lebih tinggi.
"Dikarenakan jumlah kasus negara tersebut meningkat hingga lebih dari tiga kali yang dibandingkan dengan Delta," katanya.