News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Apa Perbedaan dari Endemi, Epidemi, dan Pandemi? Ini Arti dan Penjelasannya

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi (kanan) mengenakan alat pelindung diri (APD) berdiri ketika orang-orang menunggu di luar rumah sakit Pok Oi di Hong Kong pada 15 Februari 2022, saat kota itu menghadapi gelombang virus corona terburuk hingga saat ini. (Photo by Peter PARKS / AFP). Kenali Pengertian dan Perbedaan dari Endemi, Epidemi, dan Pandemi

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa istilah yang muncul terkait pola suatu penyakit diantaranya endemi, epidemi, dan pandemi.

Hal itu disebabkan adanya wabah Coronavirus Dissease 2019 (Covid-19) di Indonesia, sehingga membuat masyarakat diperkenalkan dengan istilah-istilah baru.

Namun, ada perbedaan arti dari beberapa istilah dari endemi, epidemi, dan pandemi. 

Dikutip dari itjen.kemdikbud.go.id, berikut arti dan perbedaannya.

Baca juga: Luhut Ungkap Beberapa Indikator Penetapan Status Endemi Covid-19, Salah Satunya Tingkat Kekebalan

Baca juga: Pengendalian Pandemi Jadi Fokus, Kemenkes: Jangan Dulu Bicara Masuk Fase Endemi

Orang-orang berbaring di ranjang rumah sakit dengan suhu yang turun pada malam hari di luar Caritas Medical Center di Hong Kong pada 16 Februari 2022, ketika rumah sakit menjadi kewalahan dengan kota yang menghadapi gelombang virus corona Covid-19 terburuk hingga saat ini. (Photo by Peter PARKS / AFP) (AFP/PETER PARKS)

1. Endemi

Endemi merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.

Menurut KBBI, endemi adalah penyakit yang berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat.

Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria dan demam berdarah dengue (DBD).

Dikutip kemkes.go.id, penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.

Gejala yang muncul ditandai dengan:

- Demam mendadak;

- Sakir kepala;

- Nyeri belakang bola mata;

- Mual;

- Menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah;

- Adanya kemerahan di bagian permukaan tubuh pada penderita.

Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari.

Fase pertama yakni 1-3 hari penderita akan merasakan demam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase kedua penderita mengalami fase kritis pada hari ke 4-5.

Di fase yang ketiga ini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam kembali.

Fase ketiga dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naik kembali normal kembali.

Sementara itu, dikutip dari cdc.gov, endemi mengacu pada kehadiran konstan dan/atau prevalensi penyakit atau agen infeksi yang biasa dalam suatu populasi dalam suatu wilayah geografis.

Hiperendemik mengacu pada tingkat kejadian penyakit yang tinggi dan persisten.

2. Epidemi

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban.

Peningkatan angka penyakit di atas normal yang biasanya terjadi secara tiba-tiba pada populasi suatu di area geografis tertentu.

Contoh penyakit yang pernah menjadi epidemi adalah virus Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 2019, Avian Influenza/flu burung (H5N1) di Indonesia pada 2012, dan SARS di 2003.

3. Pandemi

Pandemi adalah wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas.

Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau benua, biasanya mengenai banyak orang.

Contoh penyakit yang menjadi pandemi adalah Coronavirus disease 2019 (Covid-19).

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Endemi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini